Sayur-sayuran telah lama dikenal sebagai sumber nutrisi yang kaya akan berbagai jenis vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh kita baik untuk menyokong pertumbuhan dan perkembangan fisik kita bahkan memperkuat sistem kekebalan tubuh kita dari potensi paparan berbagai macam polutan dan risiko kesehatan, lebih-lebih di masa pandemi saat ini.
Di masa sekarang sayur-sayuran pun banyak dikreasikan ke dalam berbagai jenis masakan baik disajikan mentah, direbus, ditumis, bahkan ada juga yang dibakar.
Pemrosesan dan perlakukan terhadap sayur-sayuran ini baik sebelum, ketika, dan setelah dimasak ternyata dapat menurunkan bahkan menghilangkan kadar nutrisi termasuk berbagai jenis vitamin dan mineral yang bermanfaat di dalamnya.
Nah, lalu bagaimana cara agar kandungan nutrisi di dalam sayur-sayuran tersebut tetap terjaga sehingga lebih optimal untuk diserap tubuh kita? Berikut rangkumannya.
Pertama, Sebaiknya Sayur-sayuran Dicuci Dahulu Baru Dipotong
Hayo, berapa banyak dari kita yang memotong sayuran sampai bersih terlebih dahulu lalu dicuci selanjutnya dimasak, atau justru sebaliknya mencuci sayuran terlebih dahulu lalu dipotong dan setelahnya dimasak?
Ternyata menurut penelitian langkah yang lebih baik adalah mencuci terlebih dahulu sayuran lalu baru dilanjutkan dengan memotong dan setelahnya dimasak. Mengapa demikian?
Karena ketika kita sudah memotong sayur-sayuran terlebih dahulu baru dicuci maka akan banyak nutrisi semisal Vitamin B dan Vitamin C yang akan terlarut dalam air, karena potongan-potongan sayuran tersebut terbuka posisinya lebih dalam sehingga yang terlarut dalam air pun akan semakin banyak.
Yang lebih mengkhawatirkan ternyata sayur-sayuran yang telah dipotong terlebih dahulu baru dicuci akan riskan serat-seratnya terpapar dan dimasuki bakteri atau kuman lainnya dari air cucian yang tidak higienis misalnya.Â
Apalagi jika sayuran tersebut disajikan mentah atau tidak dimasak dan diproses lebih lanjut semisal sebagai bahan utama pembuatan salad.
Tips mencuci dahulu baru memotong ini juga dapat kita praktikkan untuk buah-buahan yang memiliki kulit dan perlu dikupas atau dipotong baru dapat dikonsumsi.
Kedua, Jangan Memotong Sayur-sayuran Terlalu Kecil
Merujuk pada hasil penelitian yang ada dalam International Journal of Food and Science dinyatakan bahwa semakin kecil kita memotong sayur-sayuran, maka risiko perubahan warna, hidrasi serta paling penting nutrisi dari sayur-sayuran tersebut akan semakin besar.
Tidak heran jika dalam keseharian jika kita menemukan sayur-sayuran semisal wortel, kentang, selada, dan lain sebagainya yang dipotong kecil-kecil akan lebih mudah menjadi layu dan tidak segar dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan sayur-sayuran yang dipotong lebih besar.
Memotong sayuran menjadi kecil-kecil disarankan hanya untuk sayur-sayuran yang langsung diolah atau dikonsumsi, bukan yang diperlukan untuk dikonsumsi dalam waktu lama ataupun yang perlu disimpan terlebih dahulu.
Maka penting jika tidak benar-benar diperlukan untuk dipotong terlalu kecil sebagai bahan makanan untuk tidak memotong sayur-sayuran menjadi ukuran terlalu kecil, berbeda kasusnya jika memang kita perlu memotong sayuran menjadi kecil-kecil semisal untuk menjadi bahan isian Risoles, Vietnamese Spring Rolls, dan lain sebagainya.
Ketiga, Hindari Memotong Sayur-sayuran dengan Pisau Tumpul dan Kotor
Setali tiga uang dengan tips kedua tadi, menurut penelitian yang sama juga ternyata ditemukan fakta yang banyak kita ketahui bahwa memotong sayur-sayuran dengan pisau yang tumpul ternyata dapat menyebabkan penurunan kandungan nutrisi dalam sayur-sayuran tersebut.
Hal tadi disebabkan ketika kita memotong dengan pisau tumpul kita cenderung membuat gerakan dan gesekan yang berlebih dan tidak diperlukan sehingga bisa jadi justru merusak dan menghilangkan elektrolit dalam sayur-sayuran seperti kalium dan kalsium.
Dibandingkan dengan kondisi jika kita menggunakan pisau tajam hanya dengan satu gerakan yang tepat sayuran bisa terpotong denan sempurna.Â
Maka tidak heran jika kita melihat para chef professional sering menajamkan bilah-bilah pisaunya sebelum mereka memotong berbagai jenis sayuran ataupun daging-dagingan.
Satu lagi yang perlu diperhatikan adalah kebersihan dari pisau yang kita gunakan. Jangan biasakan untuk menggunakan pisau yang sama untuk semua jenis bahan semisal daging dan sayur-sayuran karena hal ini bisa jadi berisiko mengontaminasi sayur-sayuran yang akan kita gunakan dan menyebabkannya mudah busuk dan berbau.
Pisau yang kotor dan tidak higienis mudah membawa bakteri atau kuman yang bisa menyebabkan sayur-sayuran kita cepat busuk dan berbau. Oleh karena itu juga, penting secara rutin membersihkan pisau-pisau yang akan kita pakai secara rutin dan menyeluruh.
Keempat, Jangan Memasak Sayur-sayuran Terlalu Lama
Menurut para ahli ketika memasak sayur-sayuran ada baiknya untuk tidak memasaknya terlalu lama, karena semakin lama kita memasak sayur-sayuran baik secara direbus, digoreng, ataupun dikukus maka akan semakin banyak nutrisi yang hilang dalam proses pemasakan bahkan bisa jadi nutrisi penting di dalam sayur-sayuran menjadi hilang seluruhnya.
Jika sayur-sayuran ini dicampurkan dengan bahan lainnya semisal daging atau penyerta nasi goreng ada baiknya memasukkan sayur-sayuran di waktu pertengahan atau akhirnya memasak agar tidak layu dan nutrisi penting yang terkandung di dalamnya hilang.
Kelima, Jangan Memasak dan Menyimpan Sayur-sayuran di Suhu yang Terlalu Ekstrem
Ternyata tidak hanya durasi yang perlu diperhatikan dalam memasak ataupun menyimpan sayur-sayuran, suhu juga sangat berpengaruh terhadap nutrisi yang terkandung di dalam sayur-sayuran.
Memasak sayur-sayuran pada suhu yang sangat panas dengan api yang menyala sangat besar akan cepat merusak nutrisi yang terkandung di dalam sayur-sayuran, begitupun sebaliknya ketika menyimpan sayur-sayuran apalagi yang berdaun di lemari pendingin dengan suhu yang sangat ekstrem apalagi dalam jangka waktu lama lalu dicairkan atau dibiarkan pada suhu ruangan justru dapat membuat sayur-sayuran mudah layu dan busuk ketika disimpan dan otomatis ini akan menghilangkan nutrisi dan kesegaran yang terkandung di dalamnya.
Oleh karena itu, dalam penyimpanan sayur-sayuran juga kita perlu mengetahui juga karakter dari masing-masing jenis sayuran serta suhu yang sesuai untuk menyimpannya atau bahkan dalam beberapa kasus memang tidak diperlukan di simpang di dalam lemari pendingin.
Selain itu juga ketika memasak sayur-sayuran usahakan jangan memasaknya dengan suhu yang terlalu tinggi dalam jangka waktu lama karena berpotensi menghilangkan semua nutrisi penting di dalamnya.
Demikianlah kelima kiat yang dapat kita praktikkan dalam keseharian kita untuk mengolah sayur-sayuran agar nilai nutrisi di dalamnya tidak mudah hilang.
Yang paling penting yang perlu kita ingat bahwa sangat krusial bagi kita untuk membiasakan mengonsumsi sayur-sayuran secara rutin, karena di dalamnya banyak terkandung nutrisi-nutrisi semisal vitamin dan mineral yang memang tidak dapat diproduksi oleh tubuh kita sendiri dan harus mendapatkannya dari luar.
Kandungan nutrisi dalam sayur-sayuran sangat bermanfaat untuk ketahanan tubuh serta petumbuhan dan perkembangan tubuh kita terutama di tengah masa pandemi saat ini yang mengharuskan kita lebih banyak mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang mampu menyokong secara optimal imunitas tubuh kita.
Akhir kata semoga ulasan tadi bermanfaat bagi kita semua.
Salam sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H