Kita tentu telah mengetahui seiring waktu muncul beberapa varian virus corona yang baru yang terbukti lebih menular dan ganas dari varian virus corona sebelumnya.
Kasus-kasus varian baru ini berasal dari mutasi virus yang terjadi di berbagai negara di seluruh dunia seperti Inggris, Afrika Selatan bahkan  India yang sekarang sistem kesehatan nasionalnya terancam karena penyebaran yang sangat masih setelah Festival Keagamaan Kumbh Mela yang mengabaikan protokol kesehatan.
Lebih parahnya varian-varian virus corona ini telah masuk ke Indonesia dan mengancam kesehatan masyarakat kita.
Sebagai bentuk kewaspadaan kita perlu mengenali varian-varian virus baru tersebut ini. Lalu apa saja varian-varian terbaru tersebut dan bagaimana dampaknya bagi tubuh kita? Berikut rangkumannya:
Pertama, Varian B117
Varian B117 ini diduga berasal dari negeri Ratu Elizabeth yaitu Inggris. Varian jenis ini pun saat ini telah ditemukan di Indonesia. Ada sekitar 13 kasus yang termonitor dan dimungkinkan akan lebih banyak lagi yang terpapar mengingat Indonesia tidak melarang penerbangan dari Inggris dan negara-negara luar kecuali India.
Yang diketahui dari Varian B117 adalah varian ini terbukti akan meningkatkan risiko kematian dibanding varian biasa yang selama ini dikenal, tetapi belum terbukti mempengaruhi keberhasilan vaksin Covid-19 yang sudah beredar di pasaran.
Varian ini diduga memiliki tingkat penularan lebih tinggi 36%-75% dibandingkan jenis virus corona yang beredar sebelumnya dan jenis ini adalah varian terbaru yang paling banyak dilaporkan menjangkiti orang-ornag dari sleuruh dunia melansir laoran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kedua, Varian B1352
Varian jenis ini ditemukan pertama kali berasal dari daerah Afrika Selatan dan saat ini di Indonesia sudah ditemukan setidaknya 1 kasus terkonfirmasi di Bali pada 25 Januuari 2021 dan akhirnya penderita varian ini meninggal pada 16 Februari 2021.
Varian ini diduga kuat dapat menurunkan efikasi dari vaksin-vaksin yang beredar selama ini, sehingga orang-orang yang telah divaksin pun dapat berpotensi besar masih tertular virus jenis ini. Selain itu juga, varian ini dapat menyebabkan meningkatnya keakutan dan keparahan dari penyakit yang diderita oleh pasien Covid-19, sehingga dapat mengancam nyawa penderita.
Ketiga, Varian B1617
Varian jenis ini sedang populer-populernya merebak di anak benua Asia Selatan atau India, apalagi setelah adanya penularan masif setelah penyelenggaraan Festival Keagamaan Kumbh Mela yang diikuti jutaan peserta dengan mengabaikan protokol kesehatan.
Sampai saat ini setidaknya sudah ditemukan 10 kasus terkonfirmasi di Indonesia tersebar khususnya di daerah Jakarta, Sumatra Selatan, dan Kalimantan tengah.
Varian ini juga yang menyebabkan gelombang ketiga virus corona di Malaysia menerapkan lockdown kembali setelah mencatat 30 ribu kasus per hari di negeri jiran tersebut.
Yang perlu diketahui dari varian jenis ini adalah dia memiliki mutan ganda hasil dari proses mutasi virus covid-19 sebelumnya yaitu mutan L4525 yang dapat meningkatkan potensi transmisi virus dan mengurangi terbentuknya antibodi bagi yang pasien yang terpapar, satu lainnya yaitu mutan E484Q yang membuat virus-virus varian ini dapat menghindari sistem kekebalan tubuh sehingga pasien sulit sembuh.
Sebagai informasi tambahan agar kita semakin waspada, bahwa orang-orang yang menderita varian-varian terbaru dari virus corona tadi tidak menunjukkan gejala-gejala yang sangat unik yang membedakan antar-varian ataupun dengan varian sebelumnya gejala-gejala covid-19 masih mirip dan sulit dibedakan.
Oleh karena itu, setelah mengetahui ketiga varian terbaru dari virus Covid-19 yang diduga semakin ganas dan menyebabkan berbagai efek lainnya, maka hal-hal ini perlu kita terapkan dengan dedikasi dan komitmen yang penuh:
Pertama, Harus Komitmen untuk Terus Patuhi Protokol Kesehatan
Euforia karena telah divaksin dua kali serta turunnya kasus harian harus kita sikapi dengan hai-hati, karena terbukti varian-varian terbaru tadi dapat menurunkan efikasi dari vaksi-vaksin yang telah beredar, bahkan kita mendengar sendiri bagaimana banyak orang-orang yang sudah divaksin dua kali pun masih terkena virus mematikan ini.
Terus konsisten dan komitmen mematuhi protokol kesehatan semisal memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan lain sebagainya adalah kuncinya.
Jangan abai dan jangan menyepelekan karena ancaman virus-virus ini masih nyata dan mengancam nyawa kita.
Kedua, Jangan Bepergian Jika Tidak Benar-benar Diperlukan
Aktivitas mudik, berkumpul dengan tetangga dan keluarga dan handai taulan hendaknya kita hindari di tengah pandemi ini.
Jika pun harus benar-benar bertemu dan bepergian, akan lebih baik untuk berhati-hati tetap menjaga protokol kesehatan serta pastikan diri anda benar-benar bebas dari virus mematikan ini.
Jangan sampai atas nama menjalin silaturahmi dan menjaga rasa persaudaraan kita justru mengorbankan kesehatan diri kita dan orang lain.
Ketiga, Manajemen Kesehatan Mental
Kesehatan bukan hanya masalah fisik dan kondisi badan tetapi juga terkait erat dengan kesehatan mental. Lebih-lebih di masa pandemi ini yang menuntut kita untuk lebih dari setahun di rumah saja tanpa aktivitas sosial yang erat dan berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara, belum lagi paparan sosial media yang cenderung meningkat yang membuat orang terkena gejala FOMO dan masalah mental lainnya, oleh karena itu kesehatan mental perlu kita kelola dengan semaksimal mungkin.
Telah menjadi fakta bahwa kasus-kasus kekerasan rumah tangga, perceraian, dan juga friksi-friksi antar-anggota keluarga semakin menanjak di tengah pandemi ini, oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari untuk mengelola kesehatan mental kita, bahkan jika diperlukan kita dapat meminta bantuan tenaga professional semisal psikolog maupun psikiater.
Keempat, Jika Positif Terkena Virus Jangan Tutupi Sembari Patuhi Prosedur Isolasi dan Minta Bantuan Tenaga Kesehatan
Sudah menjaid fakta banyak orang-orang di Indonesia yang menyembunyikan status positifnya, lebih celakanya mereka justru abai dan berkeliaran tanpa menerapkan isolasi mandiri maupun isolasi di fasilitas kesehatan yang telah ditentukan.
Mereka tidak jujur dan menyimpan rapat informasi ini karena takut akan penghakiman sosial serta cibiran dari tetangga maupun orang-orang yang mereka kenal.
Padahal mengumumkan status positifnya penting untuk proses testing, tracing dan treatment yang sesuai. Agar juga orang-orang yang diduga kuat pernah berinteraksi dengan kita dilakukan pemeriksaan untuk diketahui kejelasan statusnya serta tindakan yang diperlukan kemudian.
Banyak juga yang sekarang merasa mampu untuk mengobati dirinya sendiri asal kondisi tubuhnya kuat dan tidak menunjukkan gejala-gejala yang kentara, padahal sejatinya diperlukan pengecekan tenaga medis yang sesuai semisal risiko terhadap penyakit bawaan (komorbid) ataupun pengobatan yang sesuai.
Demikian rangkuman terhadap varian-varian terbaru virus corona yang telah masuk ke Indonesia saat ini. Dapat kita simpulkan bahwa mutasi terhadap varian virus terdahulu menunjukkan indikasi penularan yang lebih tinggi dan ganas bahkan mengancam nyawa orang-orang yang terpapar.
Tetap selalu menjaga kesehatan fisik dan mental dengan menerapkan protokol kesehatan dan tidak berkerumun adalah kunci dari pencegahan penularan virus covid-19 tadi.
Mari jaga imun dan iman kita agar menjadi aman dari paparan berbagai varian virus corona yang sedang melanda seluruh dunia.
Semoga sehat selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H