Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ngirup Cuko dan Makan Pempek adalah Salah Satu Tradisi Sahur Keluarga Kami

1 Mei 2021   22:10 Diperbarui: 1 Mei 2021   22:28 3667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cuko Pempek dan Lambung yang Sensitif

Pempek dan Cuko. Sumber: dokumentasi pribadi
Pempek dan Cuko. Sumber: dokumentasi pribadi

Sebenarnya sering juga sayaa pikir bahwa cuko yang bernuansa asam dan pedas bisa juga berisiko untuk para penderita semisal GERD (Gastro Estrophageal Reflux Disease) atau masalah pencernaan lainnya. Saya sendiri beberapa tahun ini telah divonis menderita GERD sehingga pola makan dan juga pilihan menu makanan perlu diatur dan dikelola dengan baik.

Pilihan ngirup cuko ini pun saya pikir bisa berisiko bagi keadaan lambung saya. Saya akhirnya mencoba berkompromi untuk tidak ngirup cuko pempek berlebihan ketika sahur khususnya, karena salah-salah asam lambung saya bisa naik ke kerongkongan dan berbahaya bagi diri saluran cerna dan pernafasan saya nantinya.

Saya sekarang lebih memilih untuk mencocol pempek dengan cuko saja dibandingkan harus ngirup cuko dengan risiko GERD saya akan kambuh. Meski kurang nendang tetapi saya pikir ini adalah win-win solution bagi saya pencinta pempek dan cukonya.

Bagi penderita GERD yang parah ataupun masalah pencernaan lainnya penting untuk mengomunikasikannya dengan dokter Anda sebelum ngirup cuko ataupun mengonsumsi cuko terlalu banyak, karena sifatnya yang asam dan pedas yang bisa jadi berisiko dengan kondisi lambung dan saluran cerna Anda.

Demikianlah tradisi makan pempek dan ngirup cuko khususnya ketika sahur. Semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan dan pola konsumsi kita selama pandemi dan bulan puasa ini.

Selamat berpuasa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun