Cuko Pempek dan Lambung yang Sensitif
Sebenarnya sering juga sayaa pikir bahwa cuko yang bernuansa asam dan pedas bisa juga berisiko untuk para penderita semisal GERD (Gastro Estrophageal Reflux Disease) atau masalah pencernaan lainnya. Saya sendiri beberapa tahun ini telah divonis menderita GERD sehingga pola makan dan juga pilihan menu makanan perlu diatur dan dikelola dengan baik.
Pilihan ngirup cuko ini pun saya pikir bisa berisiko bagi keadaan lambung saya. Saya akhirnya mencoba berkompromi untuk tidak ngirup cuko pempek berlebihan ketika sahur khususnya, karena salah-salah asam lambung saya bisa naik ke kerongkongan dan berbahaya bagi diri saluran cerna dan pernafasan saya nantinya.
Saya sekarang lebih memilih untuk mencocol pempek dengan cuko saja dibandingkan harus ngirup cuko dengan risiko GERD saya akan kambuh. Meski kurang nendang tetapi saya pikir ini adalah win-win solution bagi saya pencinta pempek dan cukonya.
Bagi penderita GERD yang parah ataupun masalah pencernaan lainnya penting untuk mengomunikasikannya dengan dokter Anda sebelum ngirup cuko ataupun mengonsumsi cuko terlalu banyak, karena sifatnya yang asam dan pedas yang bisa jadi berisiko dengan kondisi lambung dan saluran cerna Anda.
Demikianlah tradisi makan pempek dan ngirup cuko khususnya ketika sahur. Semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan dan pola konsumsi kita selama pandemi dan bulan puasa ini.
Selamat berpuasa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H