Ramadan kali ini tentu berbeda dengan masa sebelum pandemi dimana agenda berbuka puasa bersama menjadi sangat lazim dan dinanti-nantikan oleh semua orang. Hiruk pikuk berbuka bersama diiringi dengan diskusi dan cerita nostalgia tentang masa-masa yang telah dilewati bersama.
Tetapi tampaknya kehadiran berbagai aplikasi yang mempermudah pertemuan kita secara virtual sedikit banyak dapat mengobati kerinduan kita akan nuansa berbuka bersama terutama dengan keluarga dan handai taulan yang terpisah kota bahkan pulau.
Jadilah buka bersama virtual menggunakan berbagai aplikasi dan platform digital sebagai solusinya.
Pengalaman Saya Buka Bersama Secara Virtual
Biasanya sebelum pandemi kami akan mudik ke kampung halaman sekitar seminggu sebelum lebaran agar masih bisa merasakan momen berbuka bersama dengan keluarga saya di Muaradua, OKU Selatan, Sumatra Selatan.
Tahun ini karena pelarangan mudik kami tidak bisa pulang kampung sebelum lebaran merasakan momen buka puasa bersama di kampung halaman saya.
Tetapi Alhamdulillah teknologi semakin berkembang dan terus menghadirkan solusi dan penunjang bagi kehidupan sehari-hari kita, termasuk komunikasi real time di saat momen berbuka bersama keluarga saya di kampung halaman.
Biasanya saya akan menelepon ibu saya melalui whatsapp video call ketika waktu berbuka telah tiba di rumah kami di kawasan PArongpong, Kab. Bandung Barat. Sedangkan keluarga saya di Sumatra belum berbuka karena perbedaan waktu berbukanya. Ada selisih sekitar 20 menitan antara waktu berbuka di kampung halaman dan rumah kami di Bandung Barat.
Ketika whatsapp video call yang pertama pasti akan ditanyakan adalah anak saya apakah sudah berbuka atau belum? Meski orang tua saya paham Athar belum berpuasa,namun menanyakan apakah dia berbuka atau belum setidaknya dia belajar bahwa bulan puasa adalah bulan pembelajaran untuk tidak makan, tidak minum, dan menahan hawa nafsu duniawi lainnya.
Kami biasanya akan bertukar cerita mengenai menu berbuka yang kami santap kali ini sekaligus aktivitas yang kami lakukan hari ini.