Banyak dari kita yang mengenal Kota Istanbul yang termasyhur dengan berbagai objek wisatanya, sepeti Blue Mosque ataupun Hagia Sophia. Banyak juga yang mengenal Cappadocia dan Pamukkale, namun tidak banyak orang-orang yang mengenal Kota Izmir di daerah Anatolia, Turki. Padahal sejatinya Kota Izmir adalah kota metropolitan ketiga terbesar di Turki setelah Istanbul dan Ankara.
Saya sendiri pernah menetap sekitar 6 minggu di kota ini ketika bergabung dalam salah satu proyek pertukaran pemuda bersama rekan-rekan dari berbagai belahan dunia. Kami bertugas mengenalkan berbagai hal dari negara kami masing-masing di sekolah-sekolah di Izmir.
Sejarah
Kota Izmir juga menjadi ibu kota dari Provinsi Izmir di Turki. Karena sejarahnya yang pernah dikuasai oleh tiga kerajaan kuno inilah yang membuat kita bisa menemukan berbagai peninggalan arsitektur, situs-situs kuno dan bangunan dengan ciri khas Yunani, Romawi dan Turki di berbagai sudut kota, sangat cantik dan patut untuk dikunjungi.
Banyak kapal-kapal besar yang berlalu lalang dan singgah di Izmir, tak terkecuali kapal pesiar dengan ribuan pelancong dari berbagai negara.
Namun, posisi ini juga yang membuat Izmir rawan dilanda gempa karena berlokasi di dekat Sesar Sisam di Laut Aegea.
Pada akhir Oktober 2020 lalu, Izmir sempat diguncang gempa besar berkekuatan sekitar 7,0 Skala Magnitudo yang banyak meruntuhkan berbagai gedung  dan memakan banyak korban jiwa, bahkan di beberapa area terkena tsunami kecil akibat gempa yang berpusat di Laut Aegea.
Iklim dan Cuaca
Bisa dikatakan Izmir mirip California di Negeri Paman Sam dengan suhu yang hangat dan dekat dengan laut. Namun, meski disinari matahari sepanjang tahun, ketika musim dingin, Izmir tetap saja terasa sangat dingin dan kering.Â
Saya masih mengingat kulit saya luka-luka karena terkena angin dari lautnya yang lumayan kencang kering dan suhu udara yang sangat dingin sampai menyentuh angka 5 derajat Celsius bahkan di bawah itu.
Namun, jangan khawatir gedung-gedung di Izmir sebagian besar sudah dilengkapi dengan penghangat bahkan berbagai moda transportasinya pun memiliki penghangat khusus.
Transportasi
Untuk pergi ke berbagai tempat di Izmir kita dapat menggunakan moda transportasi seperti bus kota yang disebut Eshot, kereta bawah tanah (subway atau metro), kapal feri yang disebut Vapor, kereta api jarak jauh yang disebut Izban, dan lain sebagainya yang terintegrasi dengan menggunakan satu kartu transportasi saja, yaitu Izmirim Kart.
Harganya pun tidak terlalu mahal dan cukup terjangkau untuk kantong kita sekitar 6 ribu-15 ribu untuk sekali perjalanan dan setengah harga untuk para pelajar/mahasiswa, serta gratis untuk lansia.Â
Kabar baiknya juga kita bebas transit dan berganti moda tranportasi dengan masih satu harga asalkan tidak lebih dari 90 menit dari pertama kali kita tap kartu.
Saya sangat mengingat memori ketika saya naik turun Eshot, Metro, Izban bahkan Vapor menuju berbagai sekolah di Izmir, yang mana transportasi di sana sangat bersih dan cukup tepat waktu. Untuk Metro dan Izban biasanya akan sering terjadi penundaan pada musim dingin entah karena gangguan cuaca atau kendala teknis lainnya.
Saya beberapa kali masuk ke berbagai objek wisata dan Ice Skating Arena di sana dan diberikan tarif khusus pelajar dengan menunjukkan kartu pelajar internasional ataupun ISIC.
Oh ya, karena penataan kota dan transportasi yang sudah terintegrasi, kota Izmir bisa dikatakan bebas macet, masyarakat lebih banyak menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi karena cakupan transportasinya sudah sangat luas dengan harga yang cukup terjangkau.
Tempat Wisata
Wah kalau berbicara objek wisata, saya pikir kawasan Izmir memiliki banyak sekali pilihan dari pantai, bangunan bersejarah, alun-alun yang cantik, restoran-restoran tepi laut yang cantik, pusat perbelanjaan yang historis, rumah-rumah ibadah.
Jika ingin melihat peninggalan Kerajaan Ottoman kita bisa berkunjung ke berbagai masjid di kota Izmir, seperti Masjid Yali dan Masjid Konak, di dekatnya juga ada Saat Ulesi atau Izmir Clock Tower yang menjadi ikon di Kota Izmir serta Konak Square mirip seperti alun-alun kota lengkap dengan permainan air mancur serta burung-burung merpati yang terbang kesana kemari.
Sepanjang pesisir laut tidak jauh dari pusat kota, kita juga akan menemukan banyak restoran yang cantik yang langsung berhadapan dengan laut, suasana syahdu dan romantis sungguh terasa ketika matahari yang berwarna jingga menyinari restoran di pinggir laut disertai dengan hembusan angin laut yang sejuk. Banyak juga kita akan temukan penjual castanye, kerang-kerang segar atau roti-roti khas Turki dengan gerobak Gevrekci-nya.
Masyarakat yang Terbuka dan Sekuler
Jadi tidak heran banyak dari warga Izmir tidak mempraktikkan nilai-nilai agama ataupun tidak memedulikan kehidupan religius. Namun, bukan berarti mereka tidak menghormati orang lain yang mempraktikan nilai religius dalam kehidupannya.
Budaya sekuler ini mungkin juga dipengaruhi oleh sejarah Izmir yang telah bercampur baur dari peradaban Yunani, Romawi hingga Kekaisaran Ottoman dan sebuah fakta juga bahwa di Izmir banyak sekali warga negara asing yang tinggal dan berkunjung ke Izmir.
Terkait kehidupan sekuler saya masih mengingat sekali bagaimana sulitnya saya mencari tempat salat atau mencari waktu khusus untuk salat di sekolah-sekolah yang saya ajar.Â
Beberapa kali saya menanyakan untuk arah kiblat dan waktu salat hampir seluruh staf pengajar di sekolah tersebut mengatakan tidak ada musala ataupun tempat salat di sekolah-sekolah, bahkan untuk kiblat dan waktu salat pun mereka tidak tahu. Alhasil kerap ketika jam makan siang saya curi-curi waktu untuk mencari masjid terdekat atau meminta izin menggunakan sebuah pojok atau ruangan di sekolah tersebut untuk menunaikan salat.
Hal-hal yang berbau agama semacam hal yang haram dipraktikkan terutama dalam sistem pendidikan umum di Turki. Bahkan pada 2011 ketika saya di sana, saya menemukan fakta bahwa mengenakan jilbab dan sejenisnya dilarang bagi para siswa dan staf pengajar di Turki, hanya diperbolehkan khusus untuk sekolah khusus keagamaan dan universitas.
Saya juga bahkan beberapa kali diundang makan oleh para siswa yang saya ajar. Tidak ketinggalan housemate saya yang merupakan mahasiswa di Ege University di kota Izmir mengajak saya untuk datang ke kampusnya bahkan berlatih tari Zeybek bersama rekan-rekannya.
Demikian beberapa informasi tentang Kota Izmir yang hangat dan cantik. Kapan-kapan jika mengunjungi Turki, jangan lupa masukan Kota Izmir sebagai destinasi yang wajib Anda kunjungi selanjutnya.
Gule-gule! Sampai jumpa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H