Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Waspada Pembobolan Rekening dan Kartu ATM, Berikut 5 Cara Mencegahnya

13 Maret 2021   10:31 Diperbarui: 15 Maret 2021   06:28 12317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: mediakonsumen.com

Pada Kamis lalu (11/03/2021) saya mampir ke sebuah ATM milik Bank BUMN di daerah Jalan Gegerkalong Hilir. Saya berniat untuk memindahkan sejumlah dana dari rekening bank tersebut ke rekening bank saya yang lainnya sekaligus mengambil sejumlah uang tunai.

Awalnya ketika saya masuk ke ATM tersebut saya melihat ada yang aneh karena melihat ada nomor call center bank yang sepertinya bukan call center bank tersebut, karena saya pernah beberapa kali menghubungi call center bank tersebut. Namun, ya sudahlah saya hanya ingin transfer dan ambil uang tunai saja.

Semua proses berjalan lancar termasuk uang tunai pun keluar dari mesin ATM sesuai nominal yang saya pilih. Namun, kejadian tak terduga pun akhirnya terjadi, tiba-tiba kartu atm saya seolah menyangkut di mesinnya, saya coba untuk menariknya dari lubang kecil ATM-nya, namun alih-alih keluar justru atm tertelan semakin dalam, alhasil kecurigaan saya terbukti ini pasti ada oknum yang membuat ATM ini menjadi macet dan menelan kartu ATM saya.

Secepat kilat saya pun akhirnya langsung mencari nomor call center bank tersebut dengan mencoba mencari melalui google dan ketemulah nomor call center-nya. 

Nah setelah saya bandingkan benar saja nomor call center resminya ternyata berbeda dengan yang tertempel di ATM tersebut. Untungnya saya tidak kecele menelepon nomor call center abal-abal tersebut, dan menelepon sambungan resmi yang telah saya cek di internet.

Ilustrasi. Sumber: detikcom
Ilustrasi. Sumber: detikcom
Setelah tersambung saya pun menyampaikan keluhan saya terkait ATM yang tertelan mesin ATM lalu meminta untuk segera memblokir rekening saya. Petugas pun segera mencatat keluhan saya dan memblokir rekening yang saya miliki. 

Saya juga sempat menyampaikan informasi terkait call center yang tertempel di mesin ATM yang berbeda dengan call center resmi bank, dugaan saya macetnya ATM dan nomor call center yang salah tersebut karena ada oknum tertentu yang ingin berniat membobol rekening atau kartu ATM yang dibuat tertelan di mesin tersebut dan saya meminta petugas untuk segera diterjukan dan segera memperbaiki mesin ATM agar tidak semakin banyak korban yang sama.

Demi mengganti ATM saya yang tertelan hari Jumat kemarin saya akhirnya menuju Kantor Cabang Pembantu Bank terkait di daerah Setiabudi Bandung. 

Saya pun dilayani dengan ramah oleh petugasnya dan lucunya usut punya usut petugas bank menyampaikan bahwa sekarang semakin marak pembobolan ATM bank dengan berbagai modus salah satunya membuat kartu ATM orang-orang tertelan di mesin ATM untuk selanjutnya diakali dan ditipu melalui call center abal-abal. 

Lebih mengkhawatirkannya tiap tahu siklusnya selalu berulang, menjadi meningkat menjelang Bulan Ramadan.

Dari diskusi saya dengan petugas bank tadi ada setidaknya lima langkah yang dapat dilakukan guna menghindari potensi kartu ATM atau rekening kita dibobol atau disalahgunakan:

Pertama, Usahakan untuk Menggunakan Mesin ATM yang Berlokasi di Dalam Gedung atau Kawasan Kantor Bank Terkait

Ilustrasi. Sumber: bisnis.com
Ilustrasi. Sumber: bisnis.com
Mengapa disarankan untuk menggunakan mesin ATM yang berlokasi di kawasan Kantor Bank terkait? 

Karena ATM-ATM yang berada di kawasan kantor bank tersebut diawasi sangat ketat oleh pihak pengamanan bank dan didukung oleh kamera pemantau selama 24 jam sehingga manipulasi, pengrusakan mesin ATM, dan lain sebagainya sangat kecil kemungkinannya terjadi dibandingkan dengan mesin-mesin ATM yang berlokasi di daerah terpencil ataupun tempat-tempat lainnya yang lewat dari pemantauan optimal pihak bank ataupun pengamanan terkait.

Jadi jika tidak karena terpaksa dan tidak ada pilihan usahakan untuk melakukan aktivitas perbankan melalui mesin ATM di ada di kawasan dan dalam pemanatuan keamanan kantor-kantor resmi bank terkait.

Kedua, Langsung Blokir Rekening Kita Jika Kartu ATM Tertelan, Hilang ataupun Ada Aktivitas Mencurigakan

Ilustrasi. Sumber: mediakonsumen.com
Ilustrasi. Sumber: mediakonsumen.com

Demi menghindari penyalahgunaan kartu ATM ataupun rekening bank Anda penting untuk segera melakukan pemblokiran ke pihak bank.

Cara yang paling mudah adalah menghubungi call center RESMI dari bank terkait untuk memblokir rekening Anda. Namun, hati-hati jangan mudah tertipu nomor call center yang sering tertempel di mesin ATM karena sekarang banyak mesin ATM yang ditempeli call center abal-abal nomor dari penipu dan pembobol kartu ATM kita. Jika ragu silakan cek secara daring di google ataupun laman resmi bank terkait.

Ketiga, Jangan Pernah Membagikan Informasi Nomor PIN dan Informasi Rahasia Perbankan Lainnya kepada Siapapun

Ilustrasi. Sumber: Facebook Bank Mandiri
Ilustrasi. Sumber: Facebook Bank Mandiri

Perlu kita ketahui bahwa pihak bank termasuk call center bank tidak pernah meminta nomor PIN kita, karena data tersebut bersifat rahasia dan tidak diperkenankan oleh pihak bank.

Berhati-hati juga untuk membagikan data pribadi lainnya kepada siapapun karena berpotensi disalahgunakan. Membagikan foto Kartu Keluarga, Foto Kartu ATM, KTP dan lain sebagainya adalah jalan masuk bagi para pembobol rekening dan pihak-pihak tidak bertanggung jawab lainnya.

Jika kita pernah meminta pemblokiran rekening biasanya kita akan ditanya tentang nama Ibu, tempat tanggal lahir, dan lain sebagainya sebagai rangkaian pertanyaan otentifikasi. 

Bayangkan jika data-data tersebut diumbar ke publik dan didapatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Bisa-bisa rekening kita disalahgunakan untuk hal-hal yang legal dan dibenarkan secara hukum.

Keempat, Rutin Memantau Aktivitas Rekening Bank Kita

Ilustrasi. Sumber: BCA via lifepal.co.id
Ilustrasi. Sumber: BCA via lifepal.co.id

Masih ingat kasus salah transfer Bank BCA kepada salah satu nasabahnya, lalu uang tersebut dipakai oleh nasabah tersebut dan akhirnya berujung menjadi kasus pidana dan divonis bersalah oleh pengadilan.

Bayangkan jika hal tersebut terjadi pada diri kita, tidak sadar tiba-tiba ada uang masuk entah dari mana lalu secara sembrono terpakai oleh kita?

Lebih penting bagaimana semisal ada penarikan uang yang misterius dari rekening kita padahal kita yakin kita tidak pernah melakukannya? Jangan-jangan rekening kita dibobol oleh para maling yang semakin pintar saja strateginya.

Oleh karena itu, WAJIB bagi kita untuk memantau aktivitas rekening bank kita secara berkala. 

Dengan kecanggihan terknologi saat ini, pemantauan dapat menggunakan internet banking, SMS banking, dan lain sebagainya termasuk mencetak rekening koran dan buku rekening secara rutin dapat memperkecil kemungkinan rekening kita disalahgunakan karena kita dapat memantaunya secara real time.

Jika perlu juga kita dapat meminta ke pihak bank untuk mengaktifkan notifikasi untuk aktivitas rekening kita, sehingga jika ada arus kas masuk dan keluar rekening kita maka kita mendapatkan notifikasi baik melalui perangkat gawai kita ataupun email kita.

Kelima, Rutin Mengganti Kode Pengaman Kartu ATM/Rekening Kita

Ilustrasi. Sumber: Twitter Cairin.id
Ilustrasi. Sumber: Twitter Cairin.id

Terakhir yang mungkin sering kita anggap sepele adalah mengganti secara rutin kode pengaman kartu ATM ataupun rekening kita termasuk kode pengaman untuk internet banking, SMS banking, dan lain sebagainya.

Mengapa penting? Guna menghindari kode pengaman kita yang seirng mudah ditebak dan memiliki pola yang sama seperti rangkaian tanggal lahir, urutan 123456 ataupun 654321 dan lain sebagainya. 

Dengan secara periodik menggantinya para pelaku kriminal yang tersebar baik dunia maya maupun nyata maka akan semakin sulit bagi mereka untuk meretas ataupun membobol kartu ATM dan rekening kita, karena password dalam jangka aku tertentu terus berubah dan tidak mungkin sama.

Hal ini juga tidak hanya berlaku bagi akun perbankan kita, akun sosial media, email, dan lain sebagainya juga perlu kita terapkan metode serupa agar keamanan kode pengaman kita selalu terjaga dan sulit diretas atau dibobol.

Demikian langkah-langkah yang bisa kita lakukan guna mencegah penyalahgunaan dan pembobolan terhadaa kartu ATM atau rekening kita. Semoga dapat menjadi manfaat bagi kita semua.

Selalu ingat petuah Bang Napi yang melegenda itu, "Kejahatan terjadi bukan hanya karena niat pelakunya, tetapi juga adanya kesempatan. WASPADALAH! WASPADALAH!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun