Berhati-hati juga untuk membagikan data pribadi lainnya kepada siapapun karena berpotensi disalahgunakan. Membagikan foto Kartu Keluarga, Foto Kartu ATM, KTP dan lain sebagainya adalah jalan masuk bagi para pembobol rekening dan pihak-pihak tidak bertanggung jawab lainnya.
Jika kita pernah meminta pemblokiran rekening biasanya kita akan ditanya tentang nama Ibu, tempat tanggal lahir, dan lain sebagainya sebagai rangkaian pertanyaan otentifikasi.Â
Bayangkan jika data-data tersebut diumbar ke publik dan didapatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Bisa-bisa rekening kita disalahgunakan untuk hal-hal yang legal dan dibenarkan secara hukum.
Keempat, Rutin Memantau Aktivitas Rekening Bank Kita
Masih ingat kasus salah transfer Bank BCA kepada salah satu nasabahnya, lalu uang tersebut dipakai oleh nasabah tersebut dan akhirnya berujung menjadi kasus pidana dan divonis bersalah oleh pengadilan.
Bayangkan jika hal tersebut terjadi pada diri kita, tidak sadar tiba-tiba ada uang masuk entah dari mana lalu secara sembrono terpakai oleh kita?
Lebih penting bagaimana semisal ada penarikan uang yang misterius dari rekening kita padahal kita yakin kita tidak pernah melakukannya? Jangan-jangan rekening kita dibobol oleh para maling yang semakin pintar saja strateginya.
Oleh karena itu, WAJIB bagi kita untuk memantau aktivitas rekening bank kita secara berkala.Â
Dengan kecanggihan terknologi saat ini, pemantauan dapat menggunakan internet banking, SMS banking, dan lain sebagainya termasuk mencetak rekening koran dan buku rekening secara rutin dapat memperkecil kemungkinan rekening kita disalahgunakan karena kita dapat memantaunya secara real time.
Jika perlu juga kita dapat meminta ke pihak bank untuk mengaktifkan notifikasi untuk aktivitas rekening kita, sehingga jika ada arus kas masuk dan keluar rekening kita maka kita mendapatkan notifikasi baik melalui perangkat gawai kita ataupun email kita.