Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal Istilah FOMO yang Viral dan 3 Tips Cara Mengatasinya

23 Februari 2021   11:59 Diperbarui: 24 Februari 2021   22:31 2048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi FOMO. Sumber: Klikdokter.com

Ilustrasi. Sumber: Alodokter.com
Ilustrasi. Sumber: Alodokter.com

Kesehatan mental memang di Indonesia belum menjadi sebuah fokus dan pembahasan yang hangat dilakukan kita, padahal di masa pandemi ini kesehatan mental riskan untuk terganggu salah satunya dengan FOMO ini.

Pada derajat tertentu bahkan mengkhawatirkan maka penting bagi kita untuk mendapatkan bantuan dari tenaga yang ahli, dalam hal ini seperti psikolog ataupun tenaga kesehatan mental terkait.

Banyak kasus-kasus ekstrem yang terjadi semisal ada seorang anak yang tega bahkan membakar rumahnya sendiri karena keinginannya untuk memiliki sepeda motor karena terpengaruh oleh tuntutan pergaulan saat ini tidak diwujudkan orang tuanya. Ada juga remaja yang sampai mencuri barang-barang yang dimiliki temannya karena iri karena unggahan temannya yang selalu memamerkan barang-barang serta kendaraan.

Saat ini juga banyak konsultasi psikologi daring yang disediakan gratis oleh perhimpunan psikolog di Indonesia maupun luar negeri, ada juga hotline-hotline khusus yang disediakan pemerintah untuk memfasilitasi warganya yang membutuhkan bantuan psikologis terutama di tengah masa pandemi ini.

Akhirnya, semoga kita bisa terus belajar untuk mengurangi serta menghindari risiko diri kita terserang FOMO yang bisa jadi berbahaya bagi kesehatan mental kita apalagi di tengah pandemi yang membatasi interaksi langsung kita dan membuat kita beraktivitas di dunia maya lebih intensif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun