Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Umpatan Seorang Oknum Profesor terhadap SBY dan AHY, Cermin Krisis Akhlak dan Adab Dunia Pendidikan Indonesia?

13 Januari 2021   08:02 Diperbarui: 13 Januari 2021   08:38 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot Cuitan Prof. Yusuf L. Henuk. yang Menghina SBY Sumber: Screenshot Twitter Prof. Yusuf L. Henuk via CNN Indonesia

Di narasi lain Yusuf bin Al-Husain mengatakan

Dengan mempelajari akhlak maka engkau mudah memahami ilmu

Salah satu manfaat mengapa mendahulukan akhlak dan adab sebelum mempelajari ilmu adalah karena dengan berakhlak dan beradab seseorang akan mengerti esensi dari sebuah ilmu yang patut memberi manfaat dan memberi keberkahan bagi dirinya dan sekitarnya, bukan untuk berkacak pinggang hanya demi popularitas dan juga gagah-gagahan hanya karena banyak gelar berjejer pada namanya, karena ilmu yang tidak memberi manfaat hanyalah bualan semata.

Paling penting adalah tentang keberkahan dari suatu ilmu sendiri. Dengan mempraktikkan adab dan akhlak yang baik seorang guru akan merasa ikhlas dan ridha terhadap ilmu yang dia ajarkan ataupun sebaliknya anak muridnya menjadi hormat dan berlaku baik terhadap gurunya.

Sehingga nantinya seorang pendidik akan terus menjaga wibawanya sebagai seorang teladan yang digugu dan ditiru dimanapun dia berada, seorang anak murid akan terus menjaga tingkah lakunya karena ilmu yang dia peroleh bukanlah dimaksudkan untuk menghina atau merendahkan orang lain sebaliknya justru merasa dirinya sangat sedikit mengetahui tentang berbagai hal.

Semoga dunia pendidikan Indonesia di masa mendatang dapat terus memupuk adab dan akhlak sebagai panglima dalam dunia keilmuan di Indonesia sehingga kritik dengan kata-kata serampangan, tindakan tidak beradab dan umpatan yang menyudutkan tanpa dasar ilmiah serta tendensius semata akan semakin berkurang bahkan hilang.

Tabik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun