Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

4 Hal Ini dapat Kita Lakukan untuk Memaknai Hari Sumpah Pemuda

27 Oktober 2020   19:46 Diperbarui: 30 Oktober 2020   06:00 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diorama Kongres Pemuda di Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2015).(KOMPAS/PRIYOMBODO)

Saka Volunteer Progam. Sumber: dokumentasi pribadi
Saka Volunteer Progam. Sumber: dokumentasi pribadi
Berbagi dengan anak-anak Suku Bajo di Gorontalo. Sumber: dokumentasi pribadi
Berbagi dengan anak-anak Suku Bajo di Gorontalo. Sumber: dokumentasi pribadi
Banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai bagian pemuda untuk memberi dampak di sekitar kita, tidak perlu jauh-jauh, kita dapat bergabung dalam berbagai platform kesukarelawanan yang ada di sekitar kita.

Dengan menjadi sukarelawan kita belajar bagaimana untuk menjadi pemuda yang produktif namun dengan rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi. Kita tidak terjebak dalam egoisme pribadi dan memupuk serta meraih prestasi pribadi, namun abai akan kondisi sekitar kita.

Selain itu juga menjadi sukarelawan tanpa disadari juga akan melatih diri kita dalam berorganisasi, siap untuk memimpin dan dipimpin serta serta juga pada akhirnya berperan serta bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Sekarang semakin banyak platform yang bisa kita gunakan untuk menjadi sukarelawan semisal menjaid sukarelawan di kegiatan karang taruna atau kepanitiaan di kampung halaman kita, menjadi pengajar di 1000 guru, bergabung menjadi pendidik di Indonesia Mengajar, membantu penyelenggaraan acara-acara seperti SEA GAMES, ASIAN GAMES, dan lain sebagainya.

Paling penting menjadi relawan sebenarnya tidak butuh banyak modal, dengan kemauan dan tekad yang kuat insya Allah pasti ada jalan.

Kedua adalah Berpartisipasi dalam Kegiatan Amal

Pojok Baca Muaradua. Sumber: dokumentasi pribadi
Pojok Baca Muaradua. Sumber: dokumentasi pribadi
Mirip dengan kesukarelawanan tadi, namun kegiatan amal ini fokusnya adalah  mengumpulkan donasi baik dalam berbentuk uang atau barang bahkan ilmu pengetahuan yang dapat disalurkan kepada pihak atau orang-orang yang membutuhkan.

Kita tentu mengenal negeri kita sebagai negeri yang sangat dermawan bahkan kita sempat dijuluki sebagai negara paling dermawan se-dunia oleh lembaga amal Inggris, Charities Aid Foundation (CAF) pada 2018.

Saya secara pribadi melihat hal tersebut adalah bukan sebuah kejutan. Orang-orang Indonesia sejak dulu memiliki jiwa gotong royong dan kesetiakawanan sosial yang tinggi terbentuk dari akar budaya serta juga nilai-nilai sosial dan spiritualisme yang kita anut.

Bayangkan saja bagi umat Nasrani kita mengenal persepuluhan, di Islam kita mengenal konsep Zakat, Infaq, dan Sedekah, belum lagi di kepercayaan dan agama lainnya.

Di berbagai daerah masih sering kita temukan ketika ada keluarga meninggal ataupun terkena bencana akan banyak sanak famili serta handai taulan yang mengulurukan tangan, tak terkecuali untuk golongan pemudanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun