Melansir Tirto.id di Indonesia terdapat setidaknya 800 ribu prajurit TNI dengan 400 ribu prajurit aktif dan 400 ribu prajurit cadangan. Mereka terdiri dari tiga kesatuan yaitu darat, laut, dan udara.
Mereka tersebar di seluruh Indonesia bahkan di daerah terpencil, tertinggal dan terluar. Penyebaran ini tentu memungkinkan pihak sekolah dan kampus untuk lebih mudah melakukan kerjasama dengan instansi militer di Indonesia.
Jejaring mereka yang luas tentu juga dapat menjadi nilai plus bagi pihak instansi pendidikan untuk kemudahan menjangkau mereka bahkan bisa jadi kerjasama dapat berlangsung jangka panjang seperti dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat atau bisa jadi pendidikan itu sendiri.
Timbal balik pun bisa terjadi semisal instansi pendidikan memberikan beasiswa khusus untuk kalangan militer dengan timbal balik mereka membantu dalam penyelenggaraan OSPEK misalnya.
Atau dalam beberapa kegiatan peserta didik dapat diundang untuk memecahkan atau melakukan studi tentang dunia kemiliteran di Indonesia. Ada simbioses mutualisme antara keduanya.
Ketiga alasan tadi tentu tidak dengan serta merta akan menutup kontroversi serta isu pertentangan dan perdebatan di masyarakat, tetapi dengan prinsip kehati-hatian, aturan yang jelas, sosialisasi yang apik sangat mungkin dilakukan dan diterapkan.
Saya sendiri sudah membuktikan bahwa pihak militer dapat diandalkan dalam kegiatan MOS/OSPEK di dunia pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H