Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

3 Tips yang Bikin Pola Pikir Kita Berubah dalam Hal Tawar Menawar

16 September 2020   15:35 Diperbarui: 17 September 2020   06:00 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: stevehowell.net

Dari pelatihan yang pernah saya dapatkan ternyata untuk berbicara dengan seorang yang bernada tinggi sebaiknya jangan berbicara dengannya dengan nada rendah, sebaliknya harus dengan nada cukup tinggi juga namun seperti satu tangga nada dibawahnya.

Karena jika kita bernada rendah maka dominasi berada pada lawan bicara dan kemungkinan besar orang dengan frekuensi nada tinggi kurang nyambung dengan seseorang dengan nada yang sangat rendah.

Lebih jauh untuk berdiskusi dengan nada bicara lembut ada baiknya juga jangan lembut sekali tetapi lembut dengan satu tangga nada di atas lawan bicara

Tips lainnya adalah biasakan untuk bernegosiasi dengan nada yang ajeg dan meyakinkan, jangan sampai ragu-ragu, ini membutuhkan latihan tetapi bermanfaat bagi kita dalam menawar.

Di dalam istilah komunikasi ada juga yang dinamakan membangun rapport atau seperti kedekatan dengan lawan bicara. Semisal lawan bicara kita adalah seorang pedagang yang ramah dan terkenal baik hati maka baiknya kita berbicara dengannya dengan nada santai dan mengajaknya bergurau atau jika kita tahu penjualnya adalah seorang laki-laki Minang kita bisa menyapanya dengan sapaan Uda, apalagi jika kita pandai bahasa minang atau bahasa lokal penjual kemungkinan mendapatkan penurunan harga semakin besar di tangan. Sebaliknya, jika lawan bicara kita adalah seorang yang serius dan tegas ada baiknya kita berbicara jangan berbelit langsung ke tujuannya.

Jika bernegosiasi secara langsung dan tatap muka maka posisi tubuh, gaya bahasa dan lain sebagainya berkontribusi besar terhadap dominasi kita dalam negosiasi.

Jika Anda bernegosiasi berdua saja, ada baiknya jangan berhadap-hadapaan langsung, lebih baik  posisi kita agak menyamping secara psikologis akan menetralisir area dominasi lawan bicara apalagi lawan bicara kita dengan fisik yang lebih besar dan dihormati.

Lain lagi misalnya dalam sebuah rapat yang membentuk lingkaran yang sulit membuat kita mendominasi bisa saja kita mundurkan kursi atau posisi duduk kita sedikit agar kita lebih berbeda dari lainnya sehingga nuansa berbeda bahkan dominasi sudah terasa sebelum kita berbicara.

Jarak dengan lawan bicara juga jangan terlalu jauh dan terlalu dekat namun pas dan mudah didengar. Kontak mata juga perlu diperhatikan.

Perhatikan juga untuk lebih memilihi kosakata seperti kami dan kita dibandingkan saya dan anda dalam percakapan karena nilai emosinya lebih kepada win-win daripada win-lose.

Sebagai catatan akhir jika semua usaha sudah kita lakukan namun hasilnya kita tidak mendapatkan penurunan harga jangan berkecil hati masih ada bagian lainnya yang bisa kita negosiasikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun