Setidaknya sudah lima tahun lebih saya berkecimpung dalam dunia pengadaan barang dan jasa yang berfokus pada pembelian berbagai jenis barang dan jasa serta hal-hal terkait kontraktual di industri hulu minyak dan gas di Indonesia.
Saya pun harus susah payah untuk ujian mendapatkan sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Profesi Hulu Migas (LSP Hulu Migas) dibawah koordinasi BNSP sebagai panitia pengadaan di industi hulu minyak dan gas Indonesia.
Selama lima tahun lebih itu juga saya mungkin sudah ribuan kali bernegosiasi terkait berbagai macam hal terutama harga dengan para penyedia barang dan jasa.
Tentu tidak selalu mulus ada saja kendala dan diskusi yang berujung tidak optimalnya penurunan harga dari penyedia barang dan jasa.
Selain itu bekal ilmu dari pelatihan effective negotiation dan communication skills yang kebetulan saya dapatkan dari kantor setidaknya semakin memperluas khazanah keilmuan saya dalam mempraktikkan cara negosiasi yang efektif.
Cara-cara tersebut ternyata tidak hanya efektif saya praktik-kan dalam dunia kerja, namun juga dapat saya praktikkan dalam kehidupan sehari-hari semisal berbelanja di pasar, membeli properti, membeli perlengkapan sehari-hari dan lain sebagainya bahkan juga dalam kehidupan berumah tangga semisal bernegosiasi dengan anak dan istri.
Nah berikut 3 tips pilihan saya dalam menawar atau negosiasi harga dari pengalaman saya yang mungkin dapat kita praktikkan dalam keseharian kita.
Hal yang salah kaprah dari kita semua dalam bernegosiasi harga adalah berpikir win-lose atau menang-kalah dimana kita selalu berpikir bahwa kita harus selalu menang dalam setiap negosiasi harga dan pihak penjual atau pihak lain selalu kalah.
Padahal esensi dalam bernegosiasi haruslah didasarkan pada niat baik kita mendapatkan keuntungan optimum dan pihak penjual atau pihak lainnya tidak menderita kerugian.
Kita harus tepat juga memosisikan diri, sangat logis jika tidak ada suatu bisnis apapun di dunia yang menginginkan kerugian mereka juga harus berpikir untuk untung.