Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hikmah di Balik Wabah Corona yang Mematikan

2 April 2020   20:42 Diperbarui: 2 April 2020   20:50 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen Mengharukan Petugas Medis dan Pasian Corona di Wuhan. Sumber: Tempo.co

Bumi nampaknya sudah lama merajuk

Dia kesal selimut pelindung ozonnya ditipiskan

Flora dan fauna peliharaannya telah banyak hilang

Perairannya pun dipenuhi plastik dan kotoran

Sementara mereka yang seharusnya lebih pintar berlaku seenaknya

Mengeksploitasi isi bumi secara berlebihan

Merusak keasrian alam, mencemari perairan, bahkan merobohkan pepohonan

Tuhan nampaknya tahu tentang kegelisahan bumi

Segera saja Ia turunkan teguran kepada makhluk yang aniaya lagi penuh kesombongan

Tidak, Ia tidak turunkan bencana alam maha dahsyat untuk menyadarkan

Ia hanya turunkan sekelompok makhluk sangat kecil bahkan tidak kelihatan

Berukuran mikrometer yang mungkin kerap disepelekan

Namun, jangan salah makhluk itu ternyata dapat membungkam mereka yang penuh kejemawaan

Memenuhi alam bawah sadar mereka dengan ketakutan

Menjadi wabah yang sulit dikendalikan bahkan telah banyak memakan korban

Sementara itu, tiba-tiba saja Bumi terlihat mulai pulih dari kenestapaan

Udaranya mulai segar untuk dihirup dan dirasakan

Flora dan fauna-nya pun nampaknya mulai kembali dipenuhi suka cita merayakan

Pepohonan mulai tumbuh menjadi kehijauan

Perairan kembali mulai bersih dari sampah dan kotoran

Lebih dari itu, rasa kemanusiaan pun semakin subur tumbuh  meski dalam nuansa kedukaan

Kejemawaan manusia pun nampaknya mulai hilang di tengah ketidakberdayaan

Disertai juga dengan, banyaknya munajat doa serta harapan kepada Tuhan Yang Maha Mengendalikan

Ya, mungkin sudah saatnya kita untuk mulai paham dan belajar dari kesalahaan

Bahwa betapa mudahnya Tuhan untuk membolak-balikkan keadaan

Menyertakan hikmah atas seluruh kejadian termasuk wabah yang mematikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun