Keesokannya kami sudah terdaftar di SMA 5, dan berada di urutan 144. Setelah mengetahui keadaan itu saya khawatir nama saya tegeser dari SMA 5. Kuota di SMA itu hanya 216 sedangkan ini baru hari kedua, bagaimana dengan hari selanjutnya? Masih 3 hari nama sudah termasuk di bagian bawah. Saya pun jadi gelisah dan khawatir, saya pun selalu mengecek nomor urutan dari 144, 153,178. Dalam sehari perubahan nomor sangat jauh dan sampai besoknya nama saya berada di urutan 200. Saya pun pasrah dengan keadaan ini
Akhirnya saya mendapat SMS dari lalyta pada siang harinya, dia berkata "la, nama kita udah gak ada di SMA 5, kita udah kegeser, jadi nama kita udah ada di SMA 16 ". Setelah lalyta SMS seperti itu, saya langsung mengecek di websitenya, dan ternyata benar, nama saya sudah tidak ada, dan ada di SMA 16 di urutan 3, sangat beda jauh sekali di SMA 5.
Lalu saya mengatakan kepada ayah saya dengan kejadian ini, dan ayah saya  mengajak ke SMA 16 besok untuk mencari letak sekolah tersebut dan memastikan apakah harus mendaftar ulang lagi atau tidak.
Besoknya di hari terakhir ppdb itu, saya berangkat ke SMA 16  pada pukul satu siang. Yang hanya kami tau dari lokasi SMA 16 adalah dekat jalan tol dan green park. Jadi kami yang hanya berdua menggunakan motor itu menuju  area green park.
Setelah  berada di area green park. Saya mencari lokasi SMA itu. Kami memasuki jalan demi jalan. Jalanan yang pertama saya masuki adalah jalanan yang berada di dekat jembatan. Kami memasuki jalan itu tanpa ragu hingga sanagt jauh ke dalam. Di jalan itu kami tidak dapat menemukan sekolahnya dan kami berpikir bahwa kami salah masuk jalan ini. Setelah belok sana belok sini kami menemukan jalan buntu. Disana terdapat banyak orang dan ada yang menanyakan kepada kami. "bapak mau kemana?"
Setelah orang itu bertanya, ayah saya menjawab "kami mau ke SMA 16, bapak tau ada dimana?". Lalu orang itu menjawab "oh, SMA 16, saya tau ada dimana, bapak keluar saja kejalan raya lalu belok kiri" setelah mengucapkan terima kasih ayah saya langsung balik lagi ke arah jalan raya. Tetapi kemungkinan ayah saya lupa perunjuk yang tadi, ayah saya malah belok ke gang kecil sebelum di jalan raya.
Kami memasuki gang itu dan ternyata kami menemukan gedung bagian belakang dari SMA 16.kami bingung bagian gedung depannya dimana. Dan akhirnya kam menanyakan kepada ibu-ibu yang sedang ada disitu. Ibu-ibu itu berkata " bapak keluar aja ke jalan raya lalu belok kiri, jika ada tukang es kelapa, bapak belok aja ke kiri nah gedung bagian sekolah ini ada di situ pak.
Lalu ayah saya mengucapkan terima kasih dan menuju jalan raya lagi. Setelah sampai di jalam raya kami tidak menemukan tukang es kelapa, dan belok ke gang selanjutnya yang ternyata juga tidak ada. Lalu kami keluar jalan raya lagi dan masuk ke jalan yang lebih besar daripada yang tadi. Ternyata setelah kami masuk jalan itu kami menemukan SMAnya ternyata alasan kami tidak dapat menemukan tukang es kelapa karena tukangnya lagi tutup.
Setelah berada di SMA ini saya sudah menduga bahwa sekolah ini tidak ada gerbang pagarnya dan gedungnya terpisah-pisah. Tapi yang saya sangat sukai adalah lapangannya yang sangat besar, karena dari TK hingga SMP saya selalu mendapat sekolah yang lapangannya selalu kecil atau selalu gak muat untuk upacara atau olahraga. Saya juga senang karena banyak sekali teman saya masuk ke SMA ini jadi saya tidak terlalu sendiri.
Karena sudah tau dimana SMA 16 itu lalu ayah saya menanyakan kapan dan apa saja yng harus dibawa saat daftar ulang besok. setelah ada pengumuman apa saja yang harus dibawa besok ,saya langsung mencatatnya dan langsung pulang karena pengumumannya dibatalkan, dari jam 2 menjadi jam sebelas malam. Karena terlalu malam saya tidak melihat pengumuman hasil seleksi itu dan langsung tidur karena habis menyiapkan berkas yang akan dibawa besok.
Hari esok pun tiba, saya melihat pengumuman yang ditempelkan di papan tulis itu. Ternyata saya diterima di SMA 16 pada urutan nomor tujuh dan lalyta berada di nomor 6. Dan ternyata temen akrab saya dari SMP "annafiah" juga sekolah disini dan berada di urutan nomor 2. Setelah melihat pengumuman ayah saya langsung mendaftar ulang dan memilih ukuran baju.