pengalaman saya masuk ke SMA 16 ini. Sebenarnya SMAN 16 Bekasi itu bukan sekolah pilihan pertama saya. Sekolah SMA yang saya inginkan sejak saya SMP adalah SMAN 5 Bekasi. Jadi saya akan menceritakan perjuangan saya masuk ke SMA mulai dari SMA 5 sampai saya bisa masuk ke SMA 16 yang sangat menyenangkan ini.@
Ketika saya kelas 9, saya memikirkan ingin masuk kesekolah apa dan dimana. apakah SMK,SMA atau pesantren. Tapi dalam hati saya, saya sangat ingin masuk SMA, karena di SMA kita masih bisa belajar seperti biasa dan masih bisa meneruskan pendidikan seterusnya. Sedangkan jika saya masuk SMK, ketika kelas 2 nya akan PKL dan saya belum siap dengan hal itu. Tetapi saya makin bimbang saat ujian datang dan banyak sekali teman saya yang menyarankan SMK saja karena cita-cita saya ingin menjadi komikus.
Tetapi saya tetap meneguhkan keinginan saya untuk masuk ke SMA. Dan saya sudah mengincar SMA favorit saya, yaitu SMAN 5 Bekasi. Disana sekolahnya sangat bagus, dari fasilitasnya sampai pendidikannya. Saya juga mengincar pelajaran bahasa jepangnya karena saya suka bahasa jepang. Disana juga sering ada festival dan perlombaan, jadi saya sangat ingin masuk ke sekolah itu.
Tapi untuk masuk ke SMA 5 butuh nilai yang sangat bagus, sedangkan nilai saya selalu pas-pas an, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Jadi saya berusaa belajar dengan giat agar bisa masuk ke SMA itu. Sebelum UN  saya menanyakan teman-teman saya ingin masuk kemana. Banyak sekali yang ingin ke SMA 5, tetapi banyak juga yang ingin masuk ke SMA 16. Saat itu saya belum tau SMA 16, jadi saya hanya berfokus untuk masuk ke  SMA 5.
Lalu datanglah Ujian Nasional, sekolah SMP saya 'SMPN 6 Bekasi' mengikuti UNBK. Setelah try out menggunakan laptop juga, saya jadi begitu lancar menggunakan laptop dan tidak terlalu susah untuk secara teknisnya. Dan mendengar hanya 3 SMP saja yang mengikuti UNBK saya bersyukur bisa masuk ke SMP itu. Lalu setelah saya mengerjakan UN dengan teliti dan hati-hati, selesailah UN dan di umumkan setelah sebulan sesudahnya.
Saya mengetahui nem saya dari teman yang mengirimkan foto daftar nem kelas saya. 70 persen kebanyakan nemnya pada di bawah 30. Dan saya melihat nem saya yang ternyata hanya 31,40. Saya sedikit kecewa dengan hasil itu, walaupun saya mendapat peringkat 9 saya tetap kecewa. Untuk masuk ke SMA 5 butuh nem minimalnya 32.
Tetapi setelah saya mendengar isu tentang hasil nem yang katanya "hasil ujian tahun ini pada jelek-jelek" saya mempunyai harapan untuk masuk ke SMA 5. Tetapi karena nilainya kecil-kecil teman saya banyak sekali yang ingin masuk ke SMA 16, Saya pun makin bingung ingin masuk mana.
\Akhirnya teman akrab saya mempunyai nem yang sama persis dengan saya tetapi dari smp lain namanya lalyta. Saya dengan dia sangat tertarik dengan SMA 5 dan akhirnya kita mendaftar disana. Sebenernya dia adalah yang mengenalkan saya dengan SMA 16 dan dia juga akan mendaftar disana jika tidak dapat di SMA 5.
Dan tanggal 3 juli pun tiba, hari pertama ppdb itu saya mendaftar di SMA 5 bersama ayah saya. Saya berangkat agak awal, tetapi tetap saja disana sudah sangat penuh. Saya mendapat nomor urutan ke 105 sedangkan pendaftaran baru di nomor 10, jadi saya menunggu hingga siang. Disaat menunggu, saya bertemu lalyta dan juga ayahnya. Akhirnya kami menunggu bersama-sama.
Saat mengisi formulir kami memilih pilihan keduanya adalah SMAN 16 Bekasi karena saya yakin untuk nem saya pasti akan masuk kesana dan tidak terlalu jauh dari rumah saya. Tetapi saya menjadi ragu karena saya belum mengetahui SMA 16 dimana dan banyak yang mengatakan bawa SMA itu masih baru dan belum terlalu bagus karena akreditasinya masih B dan fasilitasnya belum lengkap, seperti gerbangnya yang belum ada.
Di SMA 5 terdapat SMA 21 saya pun menjadi bingung dengan pilihan itu "apakah saya harus saya harus memili pilihan keduanya di SMA 21 aja?, tapi setelah saya pikir-pikir, saya tetap memilih SMA 16, karena SMA 21 masih numpang gedung, sedangkan SMA 16 sudah mempunyai grdung walaupun gedungnya terpisah. Dan jika saya masuk ke SMA 21 yang muridnya lebih sedikit dari SMA 5 akan tersaingi.
Keesokannya kami sudah terdaftar di SMA 5, dan berada di urutan 144. Setelah mengetahui keadaan itu saya khawatir nama saya tegeser dari SMA 5. Kuota di SMA itu hanya 216 sedangkan ini baru hari kedua, bagaimana dengan hari selanjutnya? Masih 3 hari nama sudah termasuk di bagian bawah. Saya pun jadi gelisah dan khawatir, saya pun selalu mengecek nomor urutan dari 144, 153,178. Dalam sehari perubahan nomor sangat jauh dan sampai besoknya nama saya berada di urutan 200. Saya pun pasrah dengan keadaan ini
Akhirnya saya mendapat SMS dari lalyta pada siang harinya, dia berkata "la, nama kita udah gak ada di SMA 5, kita udah kegeser, jadi nama kita udah ada di SMA 16 ". Setelah lalyta SMS seperti itu, saya langsung mengecek di websitenya, dan ternyata benar, nama saya sudah tidak ada, dan ada di SMA 16 di urutan 3, sangat beda jauh sekali di SMA 5.
Lalu saya mengatakan kepada ayah saya dengan kejadian ini, dan ayah saya  mengajak ke SMA 16 besok untuk mencari letak sekolah tersebut dan memastikan apakah harus mendaftar ulang lagi atau tidak.
Besoknya di hari terakhir ppdb itu, saya berangkat ke SMA 16  pada pukul satu siang. Yang hanya kami tau dari lokasi SMA 16 adalah dekat jalan tol dan green park. Jadi kami yang hanya berdua menggunakan motor itu menuju  area green park.
Setelah  berada di area green park. Saya mencari lokasi SMA itu. Kami memasuki jalan demi jalan. Jalanan yang pertama saya masuki adalah jalanan yang berada di dekat jembatan. Kami memasuki jalan itu tanpa ragu hingga sanagt jauh ke dalam. Di jalan itu kami tidak dapat menemukan sekolahnya dan kami berpikir bahwa kami salah masuk jalan ini. Setelah belok sana belok sini kami menemukan jalan buntu. Disana terdapat banyak orang dan ada yang menanyakan kepada kami. "bapak mau kemana?"
Setelah orang itu bertanya, ayah saya menjawab "kami mau ke SMA 16, bapak tau ada dimana?". Lalu orang itu menjawab "oh, SMA 16, saya tau ada dimana, bapak keluar saja kejalan raya lalu belok kiri" setelah mengucapkan terima kasih ayah saya langsung balik lagi ke arah jalan raya. Tetapi kemungkinan ayah saya lupa perunjuk yang tadi, ayah saya malah belok ke gang kecil sebelum di jalan raya.
Kami memasuki gang itu dan ternyata kami menemukan gedung bagian belakang dari SMA 16.kami bingung bagian gedung depannya dimana. Dan akhirnya kam menanyakan kepada ibu-ibu yang sedang ada disitu. Ibu-ibu itu berkata " bapak keluar aja ke jalan raya lalu belok kiri, jika ada tukang es kelapa, bapak belok aja ke kiri nah gedung bagian sekolah ini ada di situ pak.
Lalu ayah saya mengucapkan terima kasih dan menuju jalan raya lagi. Setelah sampai di jalam raya kami tidak menemukan tukang es kelapa, dan belok ke gang selanjutnya yang ternyata juga tidak ada. Lalu kami keluar jalan raya lagi dan masuk ke jalan yang lebih besar daripada yang tadi. Ternyata setelah kami masuk jalan itu kami menemukan SMAnya ternyata alasan kami tidak dapat menemukan tukang es kelapa karena tukangnya lagi tutup.
Setelah berada di SMA ini saya sudah menduga bahwa sekolah ini tidak ada gerbang pagarnya dan gedungnya terpisah-pisah. Tapi yang saya sangat sukai adalah lapangannya yang sangat besar, karena dari TK hingga SMP saya selalu mendapat sekolah yang lapangannya selalu kecil atau selalu gak muat untuk upacara atau olahraga. Saya juga senang karena banyak sekali teman saya masuk ke SMA ini jadi saya tidak terlalu sendiri.
Karena sudah tau dimana SMA 16 itu lalu ayah saya menanyakan kapan dan apa saja yng harus dibawa saat daftar ulang besok. setelah ada pengumuman apa saja yang harus dibawa besok ,saya langsung mencatatnya dan langsung pulang karena pengumumannya dibatalkan, dari jam 2 menjadi jam sebelas malam. Karena terlalu malam saya tidak melihat pengumuman hasil seleksi itu dan langsung tidur karena habis menyiapkan berkas yang akan dibawa besok.
Hari esok pun tiba, saya melihat pengumuman yang ditempelkan di papan tulis itu. Ternyata saya diterima di SMA 16 pada urutan nomor tujuh dan lalyta berada di nomor 6. Dan ternyata temen akrab saya dari SMP "annafiah" juga sekolah disini dan berada di urutan nomor 2. Setelah melihat pengumuman ayah saya langsung mendaftar ulang dan memilih ukuran baju.
Dengan hal itu tandanya saya sudah resmi terdaftar di SMA ini. Dan saya sangat senang dengan hal itu. Walaupun saya tidak dapat masuk ke SMA 5 tapi saya akan tetap berjuang ke sekolah demi cita-cita saya dan orang tua.dan saya berharap dengan sekolah disini saya bisa memajukan nama sekolah dan bangsa.
Sekian dari saya mohon maaf bila ada kata-kata yang salah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H