Mohon tunggu...
Adr Arfi
Adr Arfi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sampoerna Ada karena Peduli Masa Depan Indonesia

21 Desember 2016   14:23 Diperbarui: 20 Januari 2017   15:30 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah Anda gelisah atau bahkan takut ketahuan bekerja di salah satu sebuah perusahaan ternama dan bonafide? Mungkin agak aneh kalau ada yang pernah merasakannya. Tetapi, nyatanya saya sendiri mengalami itu.

Ya, saya sempat merasa gelisah sekaligus takut ketika diterima bekerja di PT HM Sampoerna, TBk pada awal Januari 2016. Saya yakin bukan cuma saya yang ingin sekali terpilih sebagai karyawan di perusahaan multinasional ini. Itu terbukti ketika saya ikut dalam antrean panjang para pelamar di sana.

Tetapi saya juga memahami jika ada teman dan kerabat yang memengaruhi saya untuk tidak bekerja di perusahaan rokok ini. Saya sih oke-oke saja kalau mereka memiliki pendapat seperti itu. Toh semua orang bebas berpendapat, bukan?

Pendapat itulah yang memengaruhi mental saya di masa awal bekerja. Semula saya sempat merahasiakan di mana saya bekerja kepada beberapa teman dan kerabat yang antitembakau. Saya tidak ingin ada penilaian negatif terhadap saya karena menjadi bagian industri yang mereka anggap merusak kesehatan.

Kegelisahan itu makin lama kian pudarsetelah saya mengenal sistem dan budaya kerja profesional dalam perusahaan ini.Saya pun mulai percaya diri untuk menyatakan kepada mereka bahwa saya adalah karyawan Sampoerna.

Rasa pede itu muncul karena saya menemukan hal positif dari industri tembakau. Saya rasa hal itu perlu diketahui oleh orang-orang yang selama ini menanyakan, kenapa saya mau menjadi bagian dalam Sampoerna.

Hal positif itu antara lain komitmen dan kepatuhan Sampoerna pada regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait industri tembakau. Sampoerna sangat menjaga kepatuhan ini sebagai bentuk tanggung jawab besar terhadap pemerintah dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

Salah satu contoh kepatuhan itu adalah tertib dan jujur dalam membayarkan pajak cukai kepada pemerintah. Ini menjadi salah satu wujud komitmen Sampoerna untuk berkontribusi nyata bagi Indonesia.

Kepatuhan Sampoerna ini bukan semata-mata untuk kepentingan sendiri, melainkan kepentingan yang lebih besar, yakni masa depan yang lebih baik bagi negara.

Itu saya alami dalam pekerjaan saya selama menangani berbagai event yang dilaksanakan oleh perusahaan. Dalam setiap penyelenggaraan acara, Sampoerna selalu memberikan perhatian bedar terhadap keselamatan, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga sesudah event.

Perhatian itu dilakukan hingga hal-hal detail seperti pengamanan terhadap sambungan kelistrikan, tanda pengingat, dan peringatan berupa simbol berbahaya. Sampoerna juga selalu memastikan adanya dukungan pengamanan mulai dari petugas keamanan, kesehatan, hingga pemadam kebakaran.

Ribet? Bisa dibilang begitu. Tetapi itu semua pantas dilakukan demi keselamatan banyak orang.

Sampoerna  juga sangat ketat menyeleksi pengunjung acara. Hanya mereka yang sudah dewasa atau di atas 18 tahun yang boleh mengikutinya sesuai regulasi pemerintah.

Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi kenyataan di lapangan sungguh sulit. Yang namanya hiburan, apalagi di daerah bukan kota besar, pasti menjadi sebuah magnet bagi banyak orang. Laki-laki dan perempuan, tua ataupun muda, akan berduyun-duyun datang dan ingin masuk area acara.

Semakin ramai penonton, maka semakin sukses event tersebut. Namun, kami sebagai penyelenggara tetap berkomitmen agar acara yang kami gelar betul-betul hanya bisa diikuti oleh penonton cukup umur.

Penjagaan dan verifikasi ketat terhadap penonton di area event menjadi suatu hal wajib yang tidak bisa ditawar. Kami pun harus mengantisipasi adanyapenonton yang menerobos barikade pagar yang sudah disiapkan.

Bagi Sampoerna, merokok adalah pilihan orang dewasa dan perusahaan sangat memperhatikan hal tersebut. Itulah sebabnya perusahaan ini melakukan banyak hal sedemikian ketat dan detail dalam regulasi event.

Sampoerna tidak ingin melibatkan anak-anak dan remaja meskipun mereka merupakan peluang potensial untuk konsumen rokok di masa datang. Penonton tetap harus berusia dewasa karena mereka sudah bisa bertanggung jawab untuk setiap pilihannya.

Sederhana memang.Namun,kesederhanaan ini kadang sulit dilakukan tanpa ada komitmen kuat.

Inilah yang membuat saya belajar serta merasa bangga pada Sampoerna.Komitmen yang dijalankan bukan sekadar patuh pada aturan. Sampoerna menempatkannya sebagai kepedulian akan masa depan yang lebih baik dengan ikut berkontribusi dalam berjuang menyempurnakan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun