Overthinking merupakan suatu perilaku di mana seseorang memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Dengan demikian dapat dipicu adanya kekhawatiran dalam diri seseorang, mulai dari masalah sepele dan hal hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, masalah besar, hingga trauma di masa lalu, yang membuat seseorang tidak bisa berhenti memikirkan nya.
Pengertian Overthinking Menurut Para Ahli
Secara umum, definisi overthinking secara teoritik memiliki kesamaan, yakni keadaan dimana seseorang terlalu banyak menghabiskan waktu untuk berpikir pada sesuatu. Proses seseorang berpikir secara terus menerus tersebut tidak dibarengi dengan proses penyelesaian atau problem solving, sehingga dianggap tidak menyelesaikan masalah.
Dalam sebuah penelitian lain, orang orang yang overthinking merasa kebiasaan nya merupakan sebuah sikap berhati-hati sebelum mengambil keputusan dan lebih membantu mereka memahami situasi dari berbagai sudut pandang. Padahal, kebiasan tersebut tidak baik dan sering kali memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Orang yang overthinking seringkali mengeluarkan pemikiran di kepala mereka, seperti mengkritik dan mencemaskan apa yang mereka telah katakan dan lakukan kemarin, dan juga terlalu menakuti sesuatu yang belum tentu terjadi.
Overthinking, pemikiran seseorang yang jauh melebihi ekspektasinya. Padahal, sesuatu yang dipikirkan belum tentu terjadi. Saat mendapati masalah, seseorang seringkali berkomunikasi pada dirinya sendiri.
Terkadang seseorang tidak tau bahwa dirinya overthinking karena adanya perubahan pola hidupnya.
Pernahkah anda bertanya pada diri anda, apakah anda termasuk orang overthinking?
Seperti yang dijelaskan dari Psychology Today, terdapat dua hal yang membuat seseorang overthinking, adalah terlalu memikirkan (merenungkan) dan kecemasan.
Dalam poin pertama, seseorang terlalu memikirkan beragam hal yang sudah terjadi dan mulai menerka-nerka apa yang seharusnya terjadi.
Seperti Anda berkata di dalam pikiran anda, "Seharusnya tadi aku tidak berfikir yang berlebihan tentang dia, jadinya dipatahkan oleh ekspektasi saya".
Sementara poin kedua, kecemasan menjadi salah satu bentuk overthinking. Seseorang yang mencemaskan sesuatu terjadi ketika seseorang mulai memprediksikan sesuatu hal yang berlebihan akan terjadi di masa mendatang. Buah pikirnya bisa menjadi ketakutannya.
Pikiran yang cemas, misalnya " Kalau ketemu sama dia, pasti dia bakal enggak suka sama aku. Sepertinya ekspektasi dia terhadap saya itu terlalu tinggi".
Dalam kondisi yang membuat tertekan, seseorang mudah mengalami stres sebagai dampak dari overthinking.
Overthinking bukan suatu hal yang berlangsung sementara. Ketakutan yang tumbuh bisa memunculkan pikiran negatif yang bisa "meracuni" diri Anda. Dampak tersebut perlahan-lahan dapat tumbuh sehingga dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik.
Seseorang yang sering memikirkan kekurangan, kesalahan, dan masalah bisa menjadi pemicu tekanan emosional. Dalam situasi seperti ini, seseorang cenderung melakukan pelariannya seperti konsumsi alkohol yang berlebihan bisa mengakibatkan kerusakan imunitas tubuh.
Sebenarnya overthinking bukan merupakan sesuatu disorder atau gangguan. Overthinking merupakan suatu perilaku dimana anda ngelakuin hal itu berulang kali. Pada akhirnya berubah menjadi suatu kebiasaan yang terekam di alam bawah sadar anda.