Mohon tunggu...
Annisa Dewanti Putri
Annisa Dewanti Putri Mohon Tunggu... Freelancer, Tutor, Layouter -

SKywalker. Civil Engineer. Star Wars. www.resketsa.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dear Scholarship Hunter: Jenis dan Ragam Beasiswa

4 September 2016   16:34 Diperbarui: 5 September 2016   02:13 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: theshoppersweekly.com

Proses menjadi manusia tak pernah pasti. Banyak jalan mengejar mimpi, salah satunya mimpi untuk melanjutkan kuliah dengan suntikan beasiswa atau dana pendidikan. Baik berkuliah di dalam maupun luar negeri, banyak jalur untuk memperoleh pendidikan gratis di dunia ini. Saya  akan menguraikan beberapa diantara jalur tersebut diselingi beberapa pengalaman yang pernah dilalui saya maupun kisah beberapa teman-teman lain. Tentunya semua cara ini tak akan berhasil tanpa diiringi doa dan usaha.

Mari kita bahas beberapa kemungkinan. Dari beraneka jalur dan jalan yang bisa diperoleh untuk melanjutkan pendidikan, salah satu alternatif dengan mendapatkan Beasiswa. Beasiswa bisa diperoleh dari instansi tempat bekerja, Kampus, maupun Program. Satu lagi alternatif adalah dengan melakukan kombinasi Beasiswa/Sponsorship.

Beasiswa dari Tempat Kerja

Pertama adalah beasiswa dari instansi tempat bekerja. Biasanya beberapa perusahaan atau instansi pemerintah memiliki jatah untuk pegawai yang ingin melanjutkan studi dengan catatan pegawai tersebut tetap mengabdi pada instansi selepas studi. Salah satu pamanku mendapatkan beasiswa untuk menyelesaikan studi doktoralnya melalui Kemenkumham tempatnya bekerja. Jadi, karena beasiswa yang diambil adalah beasiswa dalam negeri, maka ia masih bisa terikat dengan pekerjaan disana.

Beberapa rekan dan senior juga ada yang mendapatkan beasiswa dari instansi dan perusahaan tempat mereka bekerja. Tentunya, kekuatan mengatur waktu sangat diperlukan agar bisa seimbang antara pekerjaan dan perkuliahan. Hanya saja, kunci beasiswa tipe ini adalah loyalitas terhadap tempat kita bekerja. Jadi jangan berharap bahwa sang awardeemengundurkan diri dari tempat kerja baik ketika sedang atau selesai studi.

Beasiswa Kampus

Berikutnya adalah beasiswa Kampus. Beasiswa ini banyak disediakan kampus di setiap muka bumi. Mereka membuka peluang bagi mahasiswa lokal dan internasional untuk bisa melanjutkan pendidikan di kampus. Meski begitu beasiswa ini bisa saja bersifat parsial maupun penuh. Perlu diperhatikan dengan cermat detail cakupan beasiswa tersebut yang biasanya terlampir di admission notice.

Cakupan beasiswa biasanya tergantung daripada banyak faktor, salah satunya IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), topik riset, rekomendasi professor/pengajar, maupun pertimbangan lainya (budaya, kapasitas, persebaran, dll).

Aku sempat mendaftarkan diri di beberapa universitas yang menyediakan beasiswa semacam ini. Salah satunya adalah National Central University (NCU) di Taiwan. Setiap tahun, universitas ini memang menjadi langganan untuk mahasiswa Indonesia yang ingin berkuliah disana. Setiap tahun kampus ini selalu mengadakan kunjungan untuk interview secara langsung dengan professor atau kepala program studi.

Saat itu bulan Desember, NCU mengadakan interview untuk persiapan ajaran baru Spring yang dimulai pada September. Mereka mengadakan di beberapa kota di Indonesia, salah satunya Yogyakarta. Tepatnya di Universitas Gadjah Mada. Dalam interview yang perlu diperahtikan adalah bawalah rencana studi dan rencana riset sementara yang ingin kita presentasikan pada professor untuk program studi tujuan. Tentunya, semua proses dilakukan dengan menggunakan bahasa inggris

Melalui wawancara kemungkinan kita bisa mendapatkan LoA (Letter of Acceptance) secara tertulis oleh professor atau bisa jadi nama kita tercantum dalam database kampus untuk selanjutnya bisa dipertimbangkan dalam penerimaan universitas dan beasiswa.

Selanjutnya beberapa bulan kemudian akan dihubungkan via email. Tak hanya NCU, kampus di Taiwan lainnya banyak model seperti ini dimana professor nya mengadakan kunjungan dan interview secara langsung kepada calon mahasiswa. Yang perlu dilakukan adalah rajin menilik info terkait kunjungan tersebut.

Banyak kampus-kampus lain mungkin di Eropa, Australia yang juga menyediakan beasiswa kampus serupa. Dokumen yang diperlukan biasanya sama seperti dokumen beasiswa lain terkhusus surat rekomendasi, IELTS/TOEFL, dan rencan studi.

Untuk beasiswa kampus dalam negeri pun tak kalah banyak tersedia. Beberapa kampus negeri dan sesuatu di Indonesia juga banyak yang menyediakan beasiswa berupa potongan uang pangkal maupun pembebasan biaya kuliah.

Keuntungan daripada Beasiswa kampus adalah kita tidak terikat terhadap sebuah perjanjian atau ikatan dinas. Karena, pada dasarnya beasiswa kampus berfungsi untuk mempromosikan kampusnya dengan keanekaragaman yang ada.

Beasiswa Program

Beasiswa setiap program dan negara memang memberikan nominal yang berbeda-beda. Biasanya disesuaikan dengan negara tujuan.     Perlu diperhatikan bahwa beberapa program juga ada yang mengikat para awardee untuk suatu komitmen. Semisal, harus kembali ke negara asal, atau mungkin harus bekerja di negara penyelenggara beasiswa. Perjanjian perlu dibaca secara jelas agar tidak bermasalah pasca kelulusan.

Beasiswa program rata-rata memberikan beasiswa secara penuh terhadap penerimanya. Salah satunya beasiswa BPI (Bantuan Pendidikan Indonesia) dari LPDP. Beasiswa ini sangat menguntungkan karena menanggung semua kebutuhan awardee baik dalam maupun Luar Negeri. Seleksinya terbilang ketat karena persaingan bersifat umum dan berasal khusus dari Indonesia.

Aku pernah mencoba beasiswa ini dan gagal pada tahap wawancara. Reviewer menawarkan apakah aku bersedia untuk berkuliah dalam negeri, namun aku tidak meyakinkan tawaran itu sehingga bisa jadi ini menjadi penilaian penting saat itu.

Untuk wilayah Asia beberapa negara dan kedutaan banyak yang memberikan program beasiswa. Beasiswa Monbukagakusho atau MEXT untuk yang ingin melanjutkan ke Jepang. Sementara, untuk Korea selatan bisa melalui Beasiswa KGSP (Korean Government Scholalrship Program).  

Selanjutnya, jika ingin melanjutkan kuliah ke negeri tirai bambu bisa melalui Chinese Government Scholarship (CGS). Kelebihan beasiswa ini adalah pendaftar tak perlu pusing mengumpulkan sertifikat TOEFL/IELTS minimal untuk persyaratan bahasa. Ini adalah pengecualian bagi mereka yang mendaftar untuk kelas mandarin. Sehingga CSC akan memberikan dua jenis beasiswa, pertama adalah beasiswa persiapan bahasa yang selanjutnya diiringi dengan beasiswa studi kuliah.

Beasiswa AAS (Australia Award Scholarship) yang khusus untuk mereka yang berniat untuk melanjutkan di kampus Australia. Persyaratan berkas tidak setinggi LPDP, karena memang beasiswa ini menyediakan program persiapan bahasa sebelum berangkat sehingga tak perlu IELTS sampai minimum 6.5.  

Untuk tujuan Turki, silahkan tengok Beasiswa Turkiye. Sementara, jika ingin ke Belanda bisa mencoba Beasiswa Stuned. Beasiswa DAAD. Chevening untuk tujuan kuliah ke Inggris. Hanya, untuk beasiswa jenis ini memerlukan pengalaman kerja minimal 2 tahun. Itulah gambaran secara umum untuk beasiswa jenis program di beberapa negara.

Untuk mencari program-program beasiswa dari negara-negara penyelenggara/tujuan bisa diperoleh dengan mengunjungi kedutaan. Biasanya mereka memiliki departemen pendidikan dan kebudayaan yang bisa memberikan informasi terkait beasiswa tersebut. Tak menutup keumgkinan, banyak juga beasiswa dalam program untuk tujuan dalam negeri.

Alternatif Kombinasi Beasiswa

Hal ini bisa dilakukan melalui beberapa cara baik dengan melakukan funding maupun melalui program beasiswa lain yang membolehkan mengambil dua status. Maksudnya adalah untuk membantu kekurangan dana untuk menyelesaikan studi.

Kasus-kasus seperti ini banyak dirasakan oleh penerima beasiswa parsial yang tetap ingin berjuang melanjutkan studinya dengan suntikan dana lain. Hal ini bisa dilakukan dengan menyebarkan beberapa proposal untuk persiapan keberangkatan jika tiket atau persiapan lain tidak ditanggung.  Bisa juga dengan mengajukan proposal ke BKLN (Bantuan keberangkatan Luar Negeri). SIstemnya sudah bersifat online.

Selain itu, belajar dari pengalaman beberapa teman-teman di daerah, mereka mengakali dengan memperoleh tambahan dana dari pemerintah daerah setempat. Tujuannya untuk memajukan daerah asal juga, sehingga anggaran sering kali mudah didapatkan. Dengan mengajukan ke kantor Bupati, Walikota atau kantor dinas bisa menjadi pilihan.

Alternatif lain dalam kombinasi beasiswa ini bisa juga dengan mengajukan Beasiswa Unggulan dari Kemendikbud. Beasiswa ini memperbolehkan pemohon yang sudah mendapatkan beasiswa namun masih ada beberapa komponen yang belum tercukup (semisal asrama, monthly stipend, tiket keberangkatan dll). Jadi jika memperoleh beasiswa yang bersifat parsial, cobalah beberapa alternatif diatas untuk bisa menutupi kekurangan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun