Mohon tunggu...
Farida Chandra
Farida Chandra Mohon Tunggu... -

praktisi, pemerhati hukum ketenagakerjaan budidaya ikan lele dan pisang kepok pelestari dan usaha batik tulis madura

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Belajar Hidup Susah

13 Juni 2015   22:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:04 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya antrian ke-empat, doa2 moga2 keburu. Kalo ga ya tunggu beberapa jam lagi atau ke Malang naik bus patas ke Terminal Purabaya (Bungurasih). Eh tahu-tahu ada yang nyerobot antrian, nyodorin uang 200ribu ke petugas loket. Spontan saya teriak (stres diburu menit ke menit) “antri hooiii antriii…”

Nah akhirnya saya dapet tiket dan langsung masuk. Sisa waktu 5 menit. Kereta berangkat tepat waktu, pun sampai di Malang persis tepat waktu.

Turun kereta, saya mau naik angkot pas depan Stasiun Blimbing. Angkot jurusan Abd Saleh – Terminal Arjosari (tapi sepertinya ga pernah ada deh di terminal itu). Kata sopirnya, masih lama, tunggu penuh!

Hmm…alamak, jalan kaki lagi sampai ke perempatan seberang jalan LA Sucipto – RP Suroso. Ada angkot TA, langsung naik, melewati Pemandian Wendit dan turun perempatan Jalan Bugis lagi. Jalan kaki lagi 2 km lagi.

Pelajaran yang saya dapat :

1. Saya masih sehat wal’afiat, mampu jalan kaki dengan baik dan lancar – bekal jadi ‘backpacker’ saat jalan-jalan ke luar negeri lagi hehe…
2. Karenanya saya ga merasa jadi orang susah dengan sedikit menurunkan kebiasaan naik-turun mobil pribadi, malah mengurangi polusi dan kemacetan
3. Kalo buru-buru ada urusan penting mending ga coba-coba naik kendaraan umum seperti ini
4. Saya masih punya harapan, Pemerintah terkait dapat bersinergi dengan lebih baik agar kebutuhan masyarakat akan angkutan umum ini bisa saling nge-link dan menegakkan peraturan, misal kendaraan umum tidak nge-tem berlama-lama, tarif angkot harus tercantum jelas di masing-masing kendaraan, dll.

Ayo, biasakan jalan kaki! Jangan bangga punya perut one pack alias satu karung lemak!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun