Murid-murid sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing sehingga tidak mendengar perkataan Gloria.
“Ayo dong teman-teman kita latihan bersama!” ucap Gloria sekali lagi.
Mereka tetap saja sibuk sendiri dan tidak mendengarkan ucapan Gloria. Anaya yang melihat hal tersebut sangat kesal dengan kelakuan mereka yang tidak menghargai Gloria berbicara di depan.
“Gimana proyek ini mau berhasil, sikap kalian aja kayak gini” ucap Anaya dengan kesal.
Ivan pun membantu Gloria dan Anaya mengajak teman-temannya untuk latihan bersama.
“kalian mau projek ini berhasil kan? Kalo mau ayo cepat berdiri terus Latihan!” ujar Ivan.
“Ah malas, mager” ucap velin.
Gloria yang mendengar itu langsung menghampiri Velin dan menegurnya agar ikut latihan.
“ngapain sih latihan-latihan gitu, gak jelas” ujar Dina.
Setelah mendengar itu, Anaya sontak terkejut dan mulai emosi. Disitulah keributan di mulai. Suasana semakin panas, mereka saling meyalahkan dan tidak ada yang mau mengalah. Pertengkaran ini membuat mereka merasa terluka dan jauh dari kebersamaan yang biasanya mereka rasakan saat p5. Namun mereka menyadari bahwa pertengkaran ini tidak akan membawa mereka ke mana pun. Mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu mereka ingin proyek ini berhasil dan harus segera menyelesaikan masalah ini agar bisa melanjutkan misi mereka.
Mereka memutuskan untuk mengadakan pertemuan dengan guru pendamping. Mereka duduk bersama dan saling berbagi perasaan mereka. Mereka mendengarkan dengan seksama dan mencoba mamahami sudut pandang masing-masing. Mereka menyadari bahwa pertengkaran ini terjadi karena mereka semua memiliki kepedulian yang besar terhadap proyek ini tetapi mereka tidak bisa melupakan pentingnya bekerja sama dan menghargai perbedaan. Mereka sepakat untuk menghargai pendapat dan ide masing-masing anggota. Mereka memutuskan untuk mencari solusi yang terbaik dengan cara bekerja sama dan berdiskusi secara terbuka. Mereka menyadari bahwa kebersamaan dan komunikasi yang baik adalah kunci untuk mengatasi pertengkaran dan membangun kembali keharmonisan mereka.