“bagus tuh konsepnya, ada pendapat yang lain gak? Atau setuju yang ini aja” ucap Farel
“setujuuu!!!” ungkap beberapa siswa.
Setelah lama berunding, Ketua panitia dan sutradara mulai berdiskusi dan mengembangkan ide-ide hasil pendapat dari para siswa menjadi sebuah konsep yang lebih kreatif dan terperinci.
“gimana nih kita mulainya?” ujar Bima.
“ini lumayan susah sih nyatuin konsep dari dua pendapat tadi” Ivan yang menanggapi hal tersebut merasa kebingungan.
Mereka melanjutkan diskusi mereka dan menentukan jalan tengahnya. Setelah lama berbincang, Noah memberikan pendapat.
“gimana kalo kita bikin konsep cerita tentang kesejahteraan dalam keberagaman, konsep ini menceritakan tentang beberapa siswa yang berdebat karena keberagaman masing-masing.”
Noah tak henti-henti menyampaikan pendapatnya, Farel dan Adit merasa bahwa pendapat itu kurang memuaskan. Pendapat yang disampaikan Noah kurang disetujui oleh Ivan, Bima, Farel dan Adit. Mereka memberikan usulan terhadap Noah, tetapi Noah menentang usulan tersebut dan bersikeras mempertahankan pendapatnya. Adit merasa bingung dengan perasaannya karena konsep yang diberikan oleh Noah kurang disetujui dan di sisi lain Noah adalah sahabatnya. Ivan tak tau lagi apa yang harus dia lakukan akibat sikap Noah yang berpegang teguh pada pendapatnya. Ivan menyampaikan hal ini kepada ibu Naya untuk mencari alternatif permasalahan tersebut. Dia menyampaikan hal-hal yang telah mereka alami selama berdiskusi.
Ibu Naya berpendapat “kalian gak bisa ngambil keputusan gitu aja sama Noah, teman-teman kalian harus tau tentang konsep yang di usulkan oleh Noah, mereka pada setuju gak?”
Ivan pun segera melaksanakan arahan yang diberikan ibu Naya. Adit dan Farel mengumpulkan teman-temannya di dalam kelas untuk membahas konsep yang diberikan oleh Noah. Pemaparan konsep yang diberikan Noah segera dicatat oleh Cleo dan Iren selaku sekertaris dalam kegiatan ini. Selama penjelasan berlangsung para murid menyimak dengan seksama apa yang disampaikan oleh Noah. Tetapi saat penjelasan berlangsung Anaya, Bianca dan beberapa murid lainnya kurang menyetujui konsep yang diberikan Noah. Mereka berpendapat kepada Noah tetapi dengan keegoisannya dia tetap berpegang teguh pada pendapatnya, Noah tidak mau menerima pendapat dari teman-temannya. Ibu Naya terkejut melihat sikap Noah yang egois, tetapi ibu Naya harus meninggalkan mereka dikarenakan ada keperluan dengan guru pendamping mereka lainnya dan ibu Naya nenyerahkan tugas ini kepada Farel dan Adit. Akibat sikap Noah yang mementingkan dirinya sendiri tanpa menghargai sudut pandang teman-temannya membuat mereka semua tidak bersemangat untuk latihan karena kosep yang di berikan Noah tidak di setujui banyak murid. Anaya dan Gloria selaku koreografer mengajak murid-murid terlibat dalam kegiatan latihan persiapan gelar karya p5.
“teman-teman, kita latihan bareng yuk?” ucap Gloria.