Mohon tunggu...
Mariana Poliraja
Mariana Poliraja Mohon Tunggu... -

Takjub dengan keberagaman bangsaku, Pembohong yang paling besar adalah orang yang bisa membohongi nurani nya.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Saat Itu Aku Jemu dengan Hidupku

8 Maret 2011   17:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:57 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tersentak ketika entah darimana seseorang sudah nangkring diatas motornya persis didepan pagar toko . "ada kontrakan ya bu "?

" iya ..tapi udah penuh tuh " jawabku.

" lalu kalau kamar kostnya bisa liat ? lanjutnya penasaran...

" oooh itu... untuk karyawan atau karyawati pak, bukan untuk keluarga. Kalau Bapak mau.. coba aja ke rumah kontrakan yang itu.." aku menunjuk ke kontrakan yang kini menjamur menjawab kebutuhan pekerja pabrik.

" sudah bu...  lalu yang disana juga sudah ... tapi mahal semua ya bu  " ?

" iyalah pak..hari gini mana ada kontrakan murah...

Tanpa kusuruh Bapak itu menaruh pantatnya di balai yang kusediakan didepan sekolah Taman Kanak-Kanak disamping toko. Wajahnya yang gusar mencerminkan kemurungan yang dalam.

Sialnya...aku jatuh kasian pada Bapak itu sehingga dia punya kesempatan menceritakan penderitaannya yang panjang. Sudah beberapa hari pedagang rombongan Sirkus Keliling ini cari kontrakan rumah murah yang memadai dan malam ini hari terakhirnya dia harus pindah . Rasanya tidak etis menanyakan alasan karena jawabannya pasti klasik. Cari yang lebih dekat tempat kerjalah...nah kalau Sirkus Keliling begini ...apa  mau cari dekat lapangan mana? lha wong pindah melulu....

Anakku langsung paham bahwa aku melanggar komitmen sendiri atas nama nggak tega. Nggak tega liat orang susah nak... ( padahal aku sendiri lagi  susah... )

OMG !....hari pertama aku baru sadar aku menampung orang bermasalah. Mungkin perabotan dapur mereka  ditahan karena uang kontrakan ditempat lama masih belum beres.  Kedua bocahnya selonongan kekamarku menyalakan TV sendiri dan mengambil sepeda Raja sambil makan puding dari lemari es. Jadilah hari pertama itu aku menambah daftar hal-hal yang membuat aku bosan dengan hidupku....Belum lagi esoknya pampers si kecil tiap pagi bertengger di ujung bibir tempat sampahku... dan...ini puncak keroknya...dengan 2 anak kecil yang masih balita...si ibu ternyata diam2 suka metik mangga muda di pohon karena sedang ngidam.... " masya Allah "..... gerutuku.

Duniaku terasa berputar ekstrem. Setiap kali aku harus mengecek pintu belakang agar selain Raja , dua tamu kecil tidak selonongan lagi di ke kamarku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun