Meski semakin bergeser ke arah sentra perdagangan modern, tidak jarang toko-toko permanen demikian juga pedagang kaki lima yang menjual barang dagangan bernuansa Yogya. Salah satunya adalah batik. Ragam corak, ragam disain, dan ragam harga ada dusubu, Ragam kerajinan tangan, kaos t-shirt, yang semua bernuansa Yogyakarta masih mudah di jumpai di sepanjang kawasan ini. Sesuatu yang patut di syukuri.
Saking malesnya menghitung sebagai pendatang sudah sangat sering bersentuhan dengan suasana rame yang sarat dinamika di Malioboro. Bisa jadi kesannya sama seperti rekan-rekan lain penikmat suasana Malioboro, ada sukacita, keceriaan, selama berada di sini. Ragam dagangan membuat “laper belanja”. Ragam kuliner kerap membuat “laper mata”.
Namun tentunya ada juga kerinduan ingin merasakan suasana yang berbeda dari Malioboro. Betul, Malioboro seakan tidak pernah tidur. Pertanyaan, adakah saat-saat sepi dan tenang sepanjang Malioboro? Saya rindu merasakan suasana itu. Jika ada kapan itu? Apakah tetap memiliki kekuatan “magis” di saat-saat sepi dan tenang tadi?
Jawabannya : ADA....!!! Datanglah saat subuh. Saat itulah akan merasakan Malioboro yang begitu berbeda. Ooo kalau begitu gampang dong. Bisa setiap saat. Ya, gampang sich gampang, faktanya...? hhhmmm...kendala sulit bangun pagi bikin tertunda. Saking seringnya tertunda malah akhirnya malah ngga jadi.
Mengawali dari Stasiun Tugu bersama pasangan, layaknya turis yang masih menenteng ransel karena tidak ada penitipan bagasi di stasiun serta hotel yang tidak di kawasan Malioboro. Mulai-lah perburuan foto untuk meresapi nuansa “magis” yang berbeda sepanjang Malioboro.
Penataan yang rapi beberapa tahun terakhir dengan menyediakan kursi bagi pengunjung Malioboro, membangun image sebagai kawasan ramah pengunjung. Berbeda jika datang malam, subuh ini tidak perlu “rebutan” tempat duduk saat lelah. Terlihat juga beberapa petugas keamanan yang bertugas malam untuk menciptakan suasana aman bagi penikmat subuh.
Yang menarik lampu jalanan sepanjang Malioboro membuat denyut dinamika terus berlanjut. Suasana lebih terasa indah di bawah penerangan lampu dalam suasana sepi dan tenang. Gerimis kecil yang membasahi jalan utama maupun trotoar ternyata menyajikan frame foto yang berbeda. Menurut saya inilah salah satu eksotis dari Malioboro yang menghadirkan suasana lain.