Mohon tunggu...
Adolf Izaak
Adolf Izaak Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Orang kantoran tinggal di jakarta yang suka moto, traveling, di negeri tercinta Indonesia. bercita-cita ingin menjadi travel writer, travel photographer, khusus Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sensai Seru Mancing Buaya di Predator Fun Park

6 Februari 2017   12:09 Diperbarui: 6 Februari 2017   12:33 2283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
galeri informasi & pengenalan buaya

Petugas menyiapkan 2 kepala ikan dan meng-ikat pada sebuah pancingan. Ancang-ancang di arahkan ke salah satu buaya. Menyerahkan proses mancing ke petugas. Aku sendiri ingin motret merekam proses si buaya mengambil canlon santapannya. Eeee…benar…ada buaya entah jenisnya apa, yang panjang sekitar 3 meter, diam-diam tanpa suara, mengendap untuk mengambil kepala ayam. Tidak lama kemudian dengan gerakan yang gesit, mengangkat tubuhnya, huppp….langsung masuk itu kepala ayam ke mulutnya. Creg…creg…creg…bunyi tombol shutter yang aku seting kontinyu.

Belum puas dengan, ulangi lagi masih dengan kepala ayam yang lain. Buaya yang jadi sasaran juga beda. Rupanya si buaya yang mau di kasih ekstra santapan sudah mengendus. Padahal umpan belum di arah-kan ke si buaya tadi. Segera aku foto momen mendekati santapan sampai…hup….dengan gerakan cepat, seperti yang pertama tadi, masuk tuch kepala ayam.  . Creg…creg…creg…dapat. Maksudnya dapat momen bagus ini.

lanjutan sensasi mancing buaya
lanjutan sensasi mancing buaya
Ket foto : Masih di kolam yang sama, memancing buaya dengan umpan yang sama, kepala ayam. Tampak buaya sepanjang 2 meter pelan-pelan mendekat dan mencaplok umpan dengan lahap.

Ngga sebanding ya antara mulut buaya dengan santapannya. Mulutnya besar, umpannya kecil. Ngga nendang kali ya. Maksudnya si buaya mana kenyang. Mungkin Cuma ngotorin gigi aja.

Puas…? Satu lagi dech. Kali ini aku yang mancing. Kepingin tahu seperti apa hentakan buaya saat mengambil santapannya. Benar saja. Buaya yang di pancing segera mengendap, lalu loncat mengambil kepala ikan. Setelah itu mundur ke tempat asalnya. Saat melahap terasa hentakan cukup kuat. Nyaris aku lepas itu pancingan saking kaget dan takutnya. Yeeeeaaaa…….

Puas. Hhhmmm.... malah merinding tuch. Mungkin disinilah sensasinya. Belum hilang merindingnya, di kagetkan petugas yang sedang menggendong anak buaya. Persis seperti gendong anak. Usianya sekitar 8 bulan-an. Mulutnya di ikat tali. “Boleh di pegang, di elus-elus, di usap-usap”, katanya  sambil menawarkan. Iiiihhh....ogah...ini aja masih merinding. Sang petugas spontan tertawa melihat ekspresi saya yang ketakutan. “yuk coba aja”, bujuknya lagi untuk memegang. Ogaaaahhhh.....mending aku moto aja.

Jalan-jalan di PFP tidak sampai disini. Lanjut melihat hewan buas lain. Salah satunya Piranha.  Di Akuarium itu ikan sich diam saja. Walau diam ngelihatnya sudah bikin merinding. Diam-diam begini kalau ada umpan jadi liar. Tidak jauh dari kolam Piranha ada stand yang jual untuk kasih santapan ke Piranha. Sayang karena umpan tersebut masih hidup, berupa ikan dan udang, pastinya ngga tega lihatnya. Skipp….skipp.

Ket foto : kita bisa membeli umpan yang lain misalnya ikan untuk di suguhkan kepada hewan predator lain, misalnya Piranhan

Keliling PFP tidak meluluh di suguhi yang merinding. Ada juga yang bisa bikin tersenyum lucu. Contohnya beberapa foto ini.

konser para buaya
konser para buaya
Ket foto : Salah satu visualisasi yang terasa kreatif dan lucu di salah satu galeri.

Bergaya dengan "buaya darat"
Bergaya dengan "buaya darat"
Ket foto : tentu saya bukan termasuk kelompok ini....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun