Mohon tunggu...
Adolfo Martins de Deus
Adolfo Martins de Deus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswa universitas Katolik Widya Mandira, kupang

lahir di Timor Leste, 29 September 1995. sekarang menjadi WNA di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsekuensi Kecanduan Bermain Game Free Fire

28 Juni 2021   23:05 Diperbarui: 28 Juni 2021   23:12 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah terbukti bahwa baik anak-anak ataupun orang dewasa yang bermain game dan telah mencapai tingkat kecanduan tinggi  akan mengalami dampak. Hal ini terjadi di mana-mana di pelosok bumi Nusantara. Dalam wawancara terhadap sepasang keluarga perihal anaknya dikatakan bahwa anak mereka lebih banyak menghabiskan waktuya untuk bermain game[10]. 

Berikut adalah gejala-gejala eksternal pada para pecandu, antara lain; waktu sehari-harinya hanya untuk game saja, egois dan tidak pekah, tidak konsentrasi dalam belajar di sekolah, gampang marah, mengantuk karena mete malam, boros pulsa data, dan kehilangan daya penglihatan. 

3.2.1 Bagi anak kecil

Hampir anak-anak  dari keluarga menengah (level ekonomi) memegang hp android atau dimanjakan dengan permain-permain (game) online. Free fire merukpakan salah satu game yang sangat sederhana sehingga mudah menarik minat anak-anak. 

Bagi mereka yang telah sampai pada tingkat tertentu dengan habitus yang telah terkarakter dari game tersebut akan membawa dampak bagi kesehatan mereka. 

Pertama, mata akan cekung dan badan kurus: hal ini disebabkan karena anak-anak lebih nyaman memainkan game pada malam hari. Mereka bersedia untuk mete bahkan sampai pagi. 

Kedua, mudah kena penyakit, kecanduan akan membuat anak-anak lupa strihat dan waktu makan dan mereka tidak fokus untuk menikmatnnya. Ketiga, menjadi anak durhaka, hal ini tidak terbukti secara eksplisit namun keborosan memakai pulsa data menjadi penyebab akan kemunkinan ini[11]. Sebab lainnya adalah bahwa otak mereka setiap hari diisi kata melawan, membunuh, menghancurkan sehingga mereka dengan mudah melawan orangtua.

 3.2.2 Bagi orang dewasa

Game free fire tidak hanya dimainkan dalam kalangan anak remaja. Orang dewa saat ini juga sebagian besar meluangkan waktu mereka untuk memainkan game tersebut. Salah satu pengaruh negatif bagi orang dewasa adalah kurangnya efektivitas dalam kerja. Saat ini setiap tempat kerja hampir di seluruh wilayah perkotaan negeri ini sudah tersambung jaringan Wifi. 

Sarana ini selain membantu seklaigus merugikan, karena kelalaian dan ketidakjelian dalam pemakaian. Banyak pekerja tidak memberikan hasil yang efisien dalam kerja mereka. Sebagian besar waktu mereka dihabiskan dengan memainkan game ini. Lebih parah lagi bagi mereka yang sudah memasuki level addiction atau kecanduan.

4. Saran 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun