5. Pahami besaran denda tunggakkan agar tidak buang -buang uang percuma.Â
Ada banyak nasabah mengeluh soal denda. Bahkan gara-gara denda, mereka malah tak mau melumasi cicilan bila denda tak dihapus.Â
Padahal bila perusahaan yang beri kredit tak memberlakukan denda, bisa jadi nasabah akan semakin membiarkan kewajiban membayar semakin lama.Â
Calon nasabah perlu paham berapa nominal denda harian, denda mingguan, hingga denda bulanan agar paham berapa harga yang harus dibayar bila lalai kewajiban.Â
Bagaimana biar paham?Â
A. Saat proses pengajuan kredit atau saat akad kredit, bertanya ke pegawai yang memproses.
B. Baca di dokumen RIP (Rincian Informasi Produk) pembiayaan yang biasanya diserahkan ke debitur saat akad atau biasanya dikirimkan ke email atau WA nasabah.Â
C. Tanya ke CS (Customer Service) via telepon atau bisa juga bertanya ke pegawai penagihan yang berkunjung ke rumah nasabah saat nasabah sudah lewat seminggu dari tanggal jatuh tempo.Â
6. Kalkulasi sumber pemasukan rutin versus pengeluaran rutin versus cicilan kredit.Â
Jangan tergiur dengan penawaran kredit dari perusahaan pendanaan manapun sebelum menyadari berapa kapasitas penghasilan rutin dibandingkan total pengeluaran rutin.Â
Setiap orang berbeda, setiap rumah tangga cashflownya tak sama. Karena dengan kalkulasi bahwa total pendapatan masih lebih besar dari total pengeluaran, barulah keputusan kredit dibuat.Â