Itulah biasanya nasabah yang kredit dana dalam tenor panjang, kadang mengeluh untuk terus mencicil padahal uang pinjaman sudah lama habis.Â
Beda dengan kredit barang misalnya motor. Meski cicilan masih lama, tapi karena barang yang dikredit itu bermanfaat untuk aktivitas,nilai kemanfaatannya itu tidak bisa dihitung atau dibandingkan dengan nominal bunga.Â
3. Hindari kredit dana dengan tenor panjang.
Tenor panjang biasanya mulai 2 tahun ke atas. Meski pada tenor panjang cicilan mengecil, tapi makin lama tenor, makin naik bunga kredit.Â
Di awal rasanya ringan, tapi setelah dijalani lha kok malah besar. Seperti yang rasakan nasabah pedagang di awal tulisan.Â
Padahal dengan tenor panjang, prosentase pembagian nominal cicilan yang diangsur nasabah selama 6 bulan pertama lebih besar ke bunga daripada ke pokok hutang.Â
Maka tak sedikit nasabah kredit dana selama 4 tahun ketika lagi sisa 1,5 tahun dan hendak melunasi, merasa tinggal sedikit padahal di sistem lebih besar dari perkiraan.Â
Proporsi pokok hutang masih besar karena dari cicilan setiap bulan, yang dikurangi adalah komponen bunga terlebih dahulu lalu komponen pokok kemudian.Â
Struktur kredit menyerupai bentuk piramida terbalik. Makin runcing ke bawah, pokok membesar tapi bunga menurun.Â
Jadi sebagian besar dana nasabah yang diangsur di bulan -bulan awal terpotong oleh bunga.Â
Lantas apa bedanya dengan tenor pendek kurang dari 24 bulan? Sudah pasti proporsi bunga mengecil .Â