Just Sharing....
Seorang nasabah kredit handphone Samsung Galaxi A54 kapasitas 256GB pada empat bulan lalu.Â
Menjelang lebaran tahun ini, dia mudik dua minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri ke sebuah kota di Pulau Jawa.Â
Karena kewajiban angsuran telah lewat 14 hari dan nomor telepon tak bisa dihubungi, datang pegawai ke kontrakkannya. Mengingatkan sudah lewat tanggal jatuh tempo.Â
Dari laporan hasil kunjungan terbaca pegawai bertemu dengan kerabatnya. Mereka tak tahu si debitur ada cicilan smartphone seharga 5 jutaan itu karena si debitur mengaku dibeli tunai.Â
Kerabat berusaha menghubungi debitur tapi nomor handphonenya tak terhubung. Akhirnya chat pesan saja yang dikirimkan pada keluarga dan orangtua nasabah di mana nasabah sedang berada di sana.Â
Besoknya si nasabah komplen di WAG. Mengapa sudah beda kota dan beda provinsi tapi masih juga dicari.Â
Terlebih dia tak nyaman keluarga besarnya akhirnya tahu bahwa gawai itu dikredit padahal sudah terlanjur cerita itu dibeli kes (cash).Â
Lain lagi kisah seorang debitur motor baru. Manakala sedang dalam perjalanan mudik, ditelepon oleh pegawai desk call bahwa sudah lewat enam hari dari tanggal cicilan pertama.Â