Pada saat-saat yang urgen dan kritis, sangat dibutuhkan kendaraan untuk mobilitas. Bila punya sendiri, bisa dikendarai kapan pun dan pada kondisi apapun.Â
Tidak harus menunggu jasa ojol atau harus ketok-ketok rumah tetangga untuk pinjam motor.Â
3. Bisa diwariskan.Â
Tidak semua motor yang dikredit akan dijual kembali setelah lunas. Dipakai sekian tahun, bisa dialihkan ke anak atau saudara.Â
Bukankah banyak anak yang memakai kendaraan roda dua yang dulunya dipakai orangtuanya atau milik sang kakak.Â
4. Buat syarat bekerja pada beberapa profesi.Â
Bekerja di lapangan yang butuh mobilitas ke mana saja dan bertemu banyak orang di lokasi yang berbeda-beda, pemberi kerja mengharuskan calon pelamar wajib punya kendaraan sendiri.
Marketing, jurnalis, reporter, hingga driver ojol dan beberapa profesi yang lain mengharuskan pegawai mesti punya minimal sepeda motor.Â
5. Menghindari pengeluaran yang tak penting
Banyak orang tak menyangka bahwa salah satu cara agar tak membuang-buang uang untuk hal yang tak penting adalah dengan punya tanggung jawab cicilan kendaraan.Â
Manakala terima gaji atau dapat keuntungan usaha yang dikelola, memisahkan uang untuk bayar cicilan sudah mengurangi keinginan konsumtif untuk gaya hidup yang tidak efektif. Karena dana sudah terbagi ke pos pengeluaran wajib.Â