Menariknya sebuah kontrak kredit menggambarkan dua elemen penting, yakni batas waktu (kapan dimulai dan kapan berakhir) dan batas uang (nominal cicilan termasuk bila ada denda atau biaya admin).Â
Agar dapat menjalani proses pembayaran hingga lunas, nasabah mesti lebih banyak fokus pada dua elemen dalam kontrak kredit ini dengan lima strategi di bawah ini:Â
1. Prinsip lihat ke dalam sebelum lihat keluar
Saya ingat 3 tahun lalu datang ke kantor satu pasangan suami istri. Mereka butuh dana buat anak sulungnya yang akan masuk perguruan tinggi. Disodori sebuah BPKB motor tahun 2018.Â
"Pak, kami mampu angsuran 300 ribu per bulan. Itu ringan. Tolong dihitung berapa kami bisa dapat pinjaman," kata istrinya.
Ini adalah nasabah dengan prinsip lihat ke dalam sebelum lihat keluar.Â
Melihat dulu dari kemampuan finansialnya mampu dan ringan untuk cicilan berapa per bulan baru ambil keputusan saya bisa dapat pinjaman berapa.Â
Realitanya banyak nasabah berharap bisa dapat pinjaman banyak, bisa disetujui untuk barang yang pokok utangnya besar yang otomatis cicilannya juga besar.Â
Padahal kesanggupan untuk nominal cicilan segitu harus dengan beban berat bukan dirasa ringan. Akibatnya banyak yang memulai dengan baik namun ngos-ngosan dan berhenti di tengah tenor.Â
Bulan pertama hingga bulan kelima lancar jaya. Bulan keenam dan seterusnya mulai melambat. Bulan kesembilan dan kesepuluh nunggak 30 hari. Bulan ke dua belas menghilang.Â
Bila berniat kredit lalu datang ke showroom kendaraan, pameran properti KPR, atau ke toko iPhone, boleh lihat barangnya tapi perhatikan baik-baik dulu cicilan per bulan dan untuk berapa lama.Â