Pengelolaan finansial, apa yang mesti ditanamkan?Â
Ajaran menabung baik namun tambahkan terkait pengelolaan finansial dalam kaitannya dengan fungsi uang untuk kebutuhan sekarang dan kebutuhan mendatang. Bila hendak berutang secara kredit, pahami juga tanggung jawab dan konsekuensi sosialnya.
Fakta yang ada meski kalangan milenial paham soal tabung-menabung, namun godaan untuk melirik situs -situs belanja terkait gaya hidup dan gengsi sosial, malah membawa mereka ke dalam pencobaan.Â
Dicobai untuk berutang dan dicobai untuk menguji apakah mereka bertanggung jawab ataukah lalai dari tanggung jawab.Â
Akan sia-sia menanamkan prinsip pengelolaan dana terkait penghasilan karena berhadapan dengan godaan dan keinginan yang melebihi kebutuhan.Â
Malah kadang-kadang, dari pengalaman bekerja, orang tua tak tahu anaknya punya hutang dengan teman nya atau kartu kredit dan paylater di lembaga pembiayaan. Pihak keluarga jadi ribet menutupi gali lubang tutup lubang. Ada banyak contoh yang demikian.Â
Ajaran menabung sejak bocah memang baik. Namun setelah bertambah usia dan setelah dewasa, alangkah baiknya ditambahkan bagaimana menginvestasikan uang.Â
Juga membagi pada pos pos pengeluaran yang seharusnya, memaksimalkan sumber sumber pemasukan dan menghindari gaya hidup yang berlebihan.Â
Jangan juga lupakan manajemen dana pensiun karena umur dan fisik tak selamanya muda dan sehat. Ada waktunya kelak akan menua atau anak -anak akan membesar dan biaya pendidikan dan biaya hidup juga akan bertambah.Â
Ada pepatah, uang tak bisa membeli kebahagiaan tapi gagal mengelola uang juga bisa bikin hidup tidak bahagia.Â
Ternyata dibalik ajaran menabung sejak kecil, ada pembelajaran lain terkait finansial yang penting untuk dipahami. Tergantung bagaimana menerapkannya.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!