Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tensi Tinggi Laga Semifinal Sepak Bola SEA Games Hanoi, Pelatih Pun Kena Kartu Kuning

19 Mei 2022   20:34 Diperbarui: 20 Mei 2022   21:47 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Antara_Aditya Pradana Putra_ Pesepak bola Indonesia Egy Maulana Vikri terjatuh usai gagal melesakkan gol ke gawang Thailand

Just Sharing....


Banjir kartu kuning dan kartu merah pada laga penuh emosi dan tensi tinggi  di semifinal sepakbola timnas putra Indonesia versus Timnas Thailand menjadi penutup pada jelang akhir pertandingan. 

Asa Ricky Kambuaya dan kawan kawan menapak laga final demi emas SEA games 2021 tertutup sudah. Kalah tipis 1-0 di masa perpanjangan setelah tanpa gol selama 90 menit membuat tensi pertandingan mulai memanas. 

Wajar karena batasan waktu yang ada, para pemain timnas putra berjuang memaksimalkan peluang gol untuk membalas kekalahan tersebut. 

Lagi-lagi upaya Indonesia tak berbuah hasil di perpanjangan 15 menit pertama setelah gol Thailand merobek gawang Indonesia. 

Pada perpanjangan kedua dengan kondisi sudah tertinggal satu kosong, Indonesia berusaha menekan. 

Namun  Thailand yang sudah terlebih dahulu unggul sepertinya berusaha memperlambat waktu dengan misalnya berlama-lama apabila terjatuh di lapangan. 

Adalah Ricky Kambuaya yang mulai memanas melihat tingkah polah pemain Thailand. Akibatnya kartu kuning diterima oleh pemain asal Papua itu lantaran protes terhadap wasit akibat polah pemain Thailand itu.  

Menjelang sisa waktu jelang pertandingan berakhir, Indonesia semakin gencar menyerang. Beberapa peluang tercipta namun Thailand semakin berupaya untuk menghalangi laju pergerakan pemain -pemain Indonesia. 

William Gabriel Widersjoe,  pemain Thailand yang berusaha menjegal pemain Indonesia mendapat kartu merah pertama. Tak terima dengan keputusan wasit, Gabriel berusaha terus menerus memprotes wasit seakan -akan merasa tak adil. 

Aksi pemain Thailand itu justru meningkatkan emosi sebagian pemain Indonesia hingga adu mulut dan saling dorong tersaji di lapangan. Dalam tensi dan emosi yang sudah tak terkontrol, protes demi protes dilakukan kedua tim jelang laga berakhir. 

Akibatnya tiga pemain Indonesia diberi kartu merah yakni Rahmat Irianto, Ricky Kambuaya dan Firza Andika. Beberapa pemain lain di kedua tim juga mendapat kartu kuning. Termasuk pelatih Thailand yang mencoba protes dari luar lapangan. 

Namun pemberian sejumlah kartu merah dan kuning tersebut oleh wasit Yahya Ali yang memmpin laga tersehut rasanya tak terlalu berimbas pada jalan nya pertandingan. 

Karena tak sampai lima menit kartu dikeluarkan dan pemain yang disanksi sudah keluar lapangan, peluit panjang tanda laga berakhir pun terdengar. 

Apakah ini merupakan strategi Thailand untuk merusak emosi dan konsentrasi pemain Indonesia di sisa waktu yang tersedia, entahlah. 

Yang pasti kekalahan di laga semifinal sea games 2021 ini semakin menjauhkan cabang sepakbola putra dari target medali emas yang dibebani PSSI dan Menpora.

Terakhir Indonesia merebut emas sea games 1991 oleh sang kapten Ferril Raymond Hattu dan kawan-kawan, berselang empat tahun dari medali emas pertama Rully Nere dan kawan-kawannya di Sea Games 1987. 

Kini puasa medali emas kian bertambah 31 tahun setelah timnas sepakbola putra dipaksa kalah 0-1 oleh Thailand di partai semifinal sore tadi. 

Meski ada peluang merebut medali perunggu, kita harapkan insiden panen kartu merah dan kuning tidak mengurangi semangat timnas putra. Terlebih emosi pemain. 

Tetap semangat pasukan U-23 Indonesia. Tak ada akar rotan pun jadi. Tak dapat medali emas, semoga bisa bawa pulang medali perunggu. 

Salam olahraga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun