Ini bentuk lain dari keuntungan yang dibidik nasabah model ini.Biasanya pada saat pemgajuan, mereka menjelaskan bahwa dananya untuk modal bisnis.Â
Namun setelah BPKB nya disekolahkan dan masuk brankas, unit kendaraannya dialihkan kepada penyewa setelah dana ditransfer ke rekening nasabah.Â
4. Pandai memanfaatkan momen.Â
Tak sedikit tipikal nasabah pandai membaca situasi (timing waktu yang tepat). Contoh nyata pada gelaran Moto GP di Mandalika NTB Bulan Maret lalu, harga sewa kendaraan di Lombok melonjak tinggi.Â
Gila-gilaan dari harga sewa rata-rata perhari. Pemilik unit memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan meski disewa cuma hanya untuk tiga ato empat hari.Â
Sekalipun hanya punya satu unit mobil dan masih kredit, tak apa -apa pakai motor dulu sehari dua hari tapi dapat untung 1 juta hingga 3 juta.Â
Bisa jadi pola yang sama diterapkan di momen mudik tahun ini. Hanya untuk seminggu disewa tapi uangnya lumayan.Â
5. Mereka menambahkan asuransi lain di luar lembaga pembiayaan untuk proteksi unit.Â
Bila ada kasus penggelapan oleh si penyewa biasanya tidak bisa diklaim. Ini karena serah terima unit antar si nasabah pemilik unit  dan si penyewa dilakukan secara sadar resiko dan sadar konsekuensi. Beda dengan pencurian.Â
Untuk mengantisipasinya pemilik mobil akan gunakan lagi  asuransi altenatif untuk men-cover bila unit ada di tangan pihak ketiga, seperti si penyewa. Dengan begitu mereka bisa bebas untuk menyewakan hingga dengan sistem  lepas kunci ke si penyewa dan  harga sewa lebih tinggi.Â