Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Sisi Lain Jalan Raya, antara Muatan Berlebih dan Faktor Kerusakan Jalan

29 Mei 2022   18:52 Diperbarui: 30 Mei 2022   16:01 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia, mayoritas jalan raya menggunakan aspal sebagai pelapis atas yang biasanya dinamakan perkerasan lentur. Lentur karena ketika dilintasi roda kendaraan, struktur lapisannya akan melentur. 

Kalo jalan beton yang disebut perkerasan kaku lebih mahal biaya konstruksinya dibanding jalan beraspal. Oleh karena itu pemerintah jauh lebih banyak membangun jalan beraspal dibanding jalan beton. 

Tapi kalo mau tahu jalan beton kayak gimana, lihat saja landasan pesawat di bandara. Struktur dan penampakannya kurang lebih semacam itu. 

Dokpri
Dokpri

Ketika bikin struktur jalan berlapis aspal biasanya sudah direncanakan umur jalan itu untuk berapa tahun ke depan masih layak. Misal 10 tahun atau 20 tahun, tergantung apakah itu jalan arteri, kolektor atau jalan lokal. 

Meski cuaca yang bisa berakibat banjir sehingga jalan terendam air, faktor kerusakan oleh beban lalu lintas berlebih menjadi faktor terbesar penurunan fungsi jalan. 

Dan dimensi kendaraan yang melintas, roda-roda kendaraan yang paling berpengaruh karena beban muatan bertumpu di roda yang menekan permukaan jalan. 

Karena itu dalam perhitungan teknis bagaimana merencanakan tebal lapisan permukaan jalan yang biasanya disebut tebal perkerasan, muatan sumbu terberat ( MST) beraneka tipe kendaraan diasumsikan sebagai angka ekuivalen. 

Sumber Achmad Makmur_WordPress
Sumber Achmad Makmur_WordPress

Dari gambar di atas, secara garis besar tipikal kendaraan ada yang sumbu tunggal maupun sumbu ganda di mana beban terdistribusi akan menekan permukaan jalan. 

Beban-beban ini akan menghasilkan angka ekuivalen yang dimasukkan dalam tahap-tahapan perhitungan menentukan tebal lapis perkerasan untuk umur jalan sekian tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun