Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bangun Rumah di Atas Tanah Mertua, Amankah untuk Jangka Panjang?

31 Maret 2022   15:42 Diperbarui: 3 April 2022   09:52 8332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Just Sharing....

Ternyata tak hanya lidah mertua yang bisa bikin hubungan kekeluargaan jadi baik atau buruk, tapi juga tanah mertua. 

Gara-gara sebidang tanah pemberian di masa lalu, malah jadi sumber konflik di masa kini. Eitss...sabar dulu, ini masalahnya apa ya. 

Sebut saja Anton dan Mina, seorang pasutri usia 40-an. Kala mereka menikah di usia 20 an lalu, mertua mereka memberi sebuah lahan miliknya untuk membangun tempat tinggal. 

Tak baik menolak hadiah orang tua. Dari sejengkal tanah kosong, maka dibangunlah bertahap.

Mulai dari mendirikan pondasi, lalu dindingnya setengah bata serta atap seadanya untuk tempat berteduh. Anak pertama mereka pun lahir dan besar waktu kondisi bangunnan rumah masih setengah jadi. 

Lambat laun, dari hasil bekerja dan menabung, renovasi dilakukan dan kini rumah itu terlihat menarik meski cuma berlantai dua. 

Setelah hampir 22 tahun menetap di rumah asri itu yang dibangun di atas tanah pemberian mertua, kehidupan Anton dan Mina mulai terusik oleh teror dan sindiran kakak-kakak si Mina.

Sebagai satu-satunya anak perempuan dan paling bungsu, Mina tak kuasa menghadapi tiga orang kakak laki-lakinya. 

Mereka ingin memiliki tanah warisan orang tua setelah ayah dan ibunya berpulang karena lanjut usia.

Anton sebagai suami menjadi serba salah. Sampai terbawa ke kantor dan merusak mood dan konsentrasi bekerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun