Beberapa kejadian ini mewarnai laga dari putaran 1 hingga partai final dan menjadi bahan komentar di kalangan volimania.Â
Rasanya sudah saatnya Indonesia memiliki video teknologi semacam ini karena kehadiran pemain-pemain asing yang sudah terbiasa dengan VAR pada liga dunia.Â
4. Kemenangan bukan saja karena usaha tim tapi juga campur tangan Sang Kuasa.Â
Melihat para atlet -atlet muda yang mayoritas usianya di bawah 30 tahun berdoa sebelum memulai laga atau ekpresi saat menang dengan sikap doa sesuai keyakinan,serasa melihat Kebhinekaan Indonesia.Â
5. Dibalik kekurangan ada kelebihan.Â
Beberapa atlet yang berlaga di Proliga 2022 juga memiliki kekurangan fisik yang tak terlihat namun menorehkan kontribusi bagi timnya.Â
Salah satunya adalah Farhan Halim. Pemain kelahiran 2001 yang masih berusia 21 tahun ini adalah salah satu the rising star.Pemain berpostur 191 cm itu masuk skuad timnas voli putra untuk Sea Games Hanoi tahun ini.Â
Namun banyak yang tak tahu bahwa di balik tangan dan jari-jarinya mengolah bola, atlet voli PON Jawa Barat itu  cacat pada tangan kirinya.
Hanya punya 4 jari tanpa jari kelingking. Akibat jatuh di usia bocah,jari itu harus diamputasi. Namun demikian Farhan tetap menekuni voli dan berprestasi.