Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Potensi Kejahatan Kala Bepergian yang Kadang Tak Disadari Pelancong Wanita

16 Maret 2022   11:31 Diperbarui: 16 Maret 2022   12:07 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Just Sharing....

Meski syarat perjalanan domestik sudah dipermudah oleh pemerintah, namun potensi tindak kejahatan masih bisa terjadi pada kaum wanita yang melakukan perjalanan lintas pulau lintas propinsi. 

Seorang teman berkisah bagaimana maaf payudaranya diremas saat berkendara dengan motor di sebuah daerah wisata. 

Selain pelaku begal motor, dalam lima tahun terakhir pelaku begal payudara juga meningkat. Tak hanya belahan dada yang disasar, tapi juga bokong dan pinggul. 

Wanita memang menggoda dalam pandangan laki-laki pelaku begal. Itu mendorong dia melakukan untuk memuaskan fantasinya. Kadang masalahnya bukan di busana. Karena banyak juga yang berhijab namun menjadi korban. 

Sebuah grup FB yang saya ikuti di sebuah daerah yang mayoritas muslim, seorang wanita memohon pada aparat polisi untuk menindak pelecehan model ini karena dirinya yang sudah mengenakan pakaian tertutup pun masih bisa jadi korban. 

Poinnya bukan di mata tapi di otak. Ketika otak pelaku sudah terdorong oleh fantasi, akan memicu dirinya melakukan tindakan iseng-iseng berhadiah.

Kodrat wanita yang secara fisik lebih lemah dari pria, justru menjadi keuntungan tambahan bagi pelaku. Lain bila salah orang salah remas. Dikira wanita ternyata waria. Bisa-bisa saling tendang...hehe. 

Selain begal payudara, untuk perempuan pelaku perjalanan wisata juga perlu mewaspadai kejahatan pengintipan lewat kamera yang dipasang di kamar tidur atau kamar mandi. 

Ini kadang tak disadari karena bentuk kamera ada yang serba mini dan bisa disamarkan dengan beraneka interior dan fasilitas yang disewakan. 

Bila menumpang layanan transportasi darat juga perlu berhati-hati. Dalam sebuah sesi konseling, seorang wanita bertutur bahwa tubuhnya pernah maaf, digerayangi oleh penumpang bus yang duduk di sebelahnya ketika dia tertidur. 

Seorang penumpang lain yang duduk di kursi lain melihat penumpang pria itu meraba-raba area tubuh wanita itu di malam hari namun berpikir mungkin mereka adalah pasangan suami istri. 

Namun ketika besok paginya manakala pria di samping wanita itu turun lebih dahulu, menjadi bertanya-tanyalah penumpang yang melihat kejadian semalam. Lalu memberitahukan pada si wanita. 

Terlambat sudah, nasi sudah jadi bubur. Ada pria iseng yang ambil untung dari kelengahan. Meraba-raba dalam kegelapan tanpa disadari pemiliknya. 

Dan bukan tidak mungkin, ada banyak kejadian yang sama dialami korban lain. Sangat disayangkan bila korban adalah keluarga kita sendiri. 

Dalam kasus yang lain, modusnya bisa lewat pemberian permen, cemilan, minuman ringan  dan sebagainya yang sudah dicampur obat tidur. Bukan berarti ada orang yang ditemui di perjalanan lalu menawari sesuatu kemudian ditolak mentah-mentah, namun sejatinya tetap berhati-hati juga. 

Sebuah perjalanan bepergian entah untuk tujuan wisata atau tujuan bekerja, harusnya menjadi pengalaman yang memberi kemangfaatan bukan menyisahkan kenangan pahit. 

Namun andai itu pernah terjadi, semoga ada hal baik yang bisa diterapkan dikemudian hari untuk mengantisipasi. 

Seperti tagline seorang Bang Napi yang dulunya sering tayang di sebuah TV swasta: waspadalah waspadalah, kejahatan juga bisa terjadi lantaran ada kesempatan

Baca juga : "Pinjam Uang di Lembaga Keuangan Katanya Riba, Tapi Pinjam Uang ke Teman Nggak Dikembalikan" https://www.kompasiana.com/adolfdeda/622c1f0380a65a7f303b0552/pinjam-uang-di-bank-katanya-riba-tapii-utang-uang-ke-teman-nggak-dibayar-bayar

Salam

Brader Yefta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun