Bila menumpang layanan transportasi darat juga perlu berhati-hati. Dalam sebuah sesi konseling, seorang wanita bertutur bahwa tubuhnya pernah maaf, digerayangi oleh penumpang bus yang duduk di sebelahnya ketika dia tertidur.Â
Seorang penumpang lain yang duduk di kursi lain melihat penumpang pria itu meraba-raba area tubuh wanita itu di malam hari namun berpikir mungkin mereka adalah pasangan suami istri.Â
Namun ketika besok paginya manakala pria di samping wanita itu turun lebih dahulu, menjadi bertanya-tanyalah penumpang yang melihat kejadian semalam. Lalu memberitahukan pada si wanita.Â
Terlambat sudah, nasi sudah jadi bubur. Ada pria iseng yang ambil untung dari kelengahan. Meraba-raba dalam kegelapan tanpa disadari pemiliknya.Â
Dan bukan tidak mungkin, ada banyak kejadian yang sama dialami korban lain. Sangat disayangkan bila korban adalah keluarga kita sendiri.Â
Dalam kasus yang lain, modusnya bisa lewat pemberian permen, cemilan, minuman ringan  dan sebagainya yang sudah dicampur obat tidur. Bukan berarti ada orang yang ditemui di perjalanan lalu menawari sesuatu kemudian ditolak mentah-mentah, namun sejatinya tetap berhati-hati juga.Â
Sebuah perjalanan bepergian entah untuk tujuan wisata atau tujuan bekerja, harusnya menjadi pengalaman yang memberi kemangfaatan bukan menyisahkan kenangan pahit.Â
Namun andai itu pernah terjadi, semoga ada hal baik yang bisa diterapkan dikemudian hari untuk mengantisipasi.Â
Seperti tagline seorang Bang Napi yang dulunya sering tayang di sebuah TV swasta: waspadalah waspadalah, kejahatan juga bisa terjadi lantaran ada kesempatan
Baca juga : "Pinjam Uang di Lembaga Keuangan Katanya Riba, Tapi Pinjam Uang ke Teman Nggak Dikembalikan" https://www.kompasiana.com/adolfdeda/622c1f0380a65a7f303b0552/pinjam-uang-di-bank-katanya-riba-tapii-utang-uang-ke-teman-nggak-dibayar-bayar
Salam
Brader Yefta