Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rempeyek Kacang "Pencitraan" Gara-Gara Minyak Goreng Langka

9 Februari 2022   13:35 Diperbarui: 9 Februari 2022   14:43 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Just Sharing....

Tiga hari lalu, kepengen banget makan rempeyek. Paling suka rempeyek kacang tanah. Meski ada juga rempeyek toping ikan teri ato udang, tapi kacang tanah tetap favorit bagi kebanyakkan orang. 

Selain sebagai cemilan, rempeyek bisa juga jadi teman makan nasi campur, bakso, soto, dan beraneka makanan berat lainnya. Dikirim ke saudara atau relasi juga boleh sebagai oleh- oleh. 

Rindu akan sensasi krenyek krenyek potongan peyek kacang itu membawa langkahku menuju ke sebuah warung tetangga. Biasanya beli di sini. 

Namun setelah kutengok di etalase, lho kok kosong melompong. Ini apa lagi mudik Si Peyek nya padahal lebaran masih beberapa bulan lagi. Alah, hehe. 

" Kok kosong Bu peyeknya?" tanyaku pada si pemilik kios, seorang Ibu berusia 61 tahun. 

" Jangankan peyek, konco- konconya juga lenyap," jawab si ibu dengan logat medok khas Jawa.

Sudah hampir tiga minggu penyalur yang juga pelaku mikro usaha rumahan sejumlah cemilan yang dipajang di warungnya ngga datang mengantarkan titipan. 

Dari pelaku usaha kecil inilah pemilik kios memperoleh rempeyek kacang, keripik pisang, kerupuk goreng, renggingan dan lain-lainnya untuk dijual kembali. Sistem nya konsinyasi gitu. Kalo habis baru dibayar. 

" Coba Mas bantu telpon ya, itu nomor HP nya ada di bungkusnya, mata ibu ngga bisa baca saking kecil tulisannya, " kata si pemilik lalu menyerahkan HP lawas poliponik miliknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun