Misalnya bila seorang mahasiswa tidak bandel, lalu bergabung di UKM yang mungkin maaf, ada sejumlah anggotanya yang bandel. Hal ini bisa mempengaruhi kenyamanan seseorang untuk mempertahankan antara bergabung atau tidak.
Soal nyaman tak nyaman ini sangat berhubungan dengan tipikal diri masing-masing individu dan bisa bikin eksis atau cepat cabut dari UKM tersebut.Â
Keempat, dukunganÂ
Dukungan ini ada dukungan sosial, dukungan finansial dan dukungan pihak kampus dari rektorat atau dekanat.Â
Dukungan sosial dari keluarga atau orang- orang terdekat yang mengetahui bahwa aktif di UKM tersebut dan membolehkan.Â
Dukungan finansial terkait UKM yang diikuti. UKM seperti misalnya marching band bisa saja butuh dana buat kostum, apalagi kalau ikut lomba. UKM lain semacam fotografi mungkin saja disarankan punya kamera tertentu. Jadi tiap UKM beda.Â
Dukungan dari pihak universitas sangat penting karena UKM mesti mendapat izin dari petinggi kampus untuk bisa berkegiatan dan melibatkan mahasiswa. Bahaya lho kalau ikut UKM yang dilarang kampus, bisa-bisa dibubarkan.Â
Kelima, ada tujuan jangka panjang
Aktif di UKM selama sekian tahun kuliah, apa yang didapatkan seorang mahasiswa dan apa gunanya kelak sangatlah penting.Â
Pengalaman keaktifan di UKM sangat bermanfaat setelah tamat kuliah. Selain berorganisasi, kemampuan verbal, tulisan dan kinematik juga terlatih manakala aktif di sana.Â
Aktif di UKM Kampus itu seperti terdaftar di sebuah kampus tapi menimba dua ilmu yang berbeda.Â
Saya juga merasa demikian. Kuliah di teknik tapi juga serasa kuliah di jurnalistik. Dua-duanya dapat ilmunya, dapat juga praktek dan pengetahuannya. Bukankah itu luar biasa.Â