Berbagi Pengalaman Cara Mendapatkan Beasiswa dari Pemerintah Daerah

Hampir semua pemberian beasiswa ada kriterianya. Institusi pemberi dana mensyaratkan ditujukan pada siapa, tujuan dan bagaimana mendapatkan. 

Pengalaman saya dulu, syarat utama kemampuan akademik dan kelahiran daerah. Jadi tidak melihat bagaimana latar belakang pekerjaan orang tua. 

Kelahiran daerah bisa aja yaang asli putra daerah atau yang bukan asli suku di daerah, tapi lahir, besar dan menetap di daerah. 

Seleksi berjenjang. Pertama di internal SMU, kedua perwakilan sekolah di seleksi lagi di provinsi, ketiga paling menentukan lulus di PTN Negeri (karena waktu itu belum ada S1 yang ke luar negeri). 

Seleksi pertama para guru dan kepala sekolah berdasarkan nilai rapor dan harus dari jurusan IPA (saat itu memang difokuskan untuk nanti kuliah di fakultas eksak). 

Setelah diajukan sekolah, saya bersama dua ratusan siswa dari seluruh SMU di Provinsi harus ikut kelas pembekalan selama 3 bulan. 

Untuk peserta di kabupaten, pembekalan di kabupaten. Selama masa pembekalan itu ada 3 kali seleksi untuk menyaring 20 siswa karena Pemda hanya punya kuota 20 orang saja. 

Cukup melelahkan

Pagi, saya dan teman-teman belajar di SMU masing-masing, lalu sore jam 4 sampai jam 6 kami harus di lokasi pembekalan.Begitu terus selama 12 minggu. 

Pengajar adalah guru guru senior terpilih termasuk dosen yang sudah ditunjuk oleh pemerintah daerah.

Saya bersyukur masuk dalam 20 nama berdasarkan seleksi dan dibacakan langsung oleh asisten Gubernur. Tapi nama- nama tersebut masih disebut calon mahasiswa penerima beasiswa pemda.