Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Institusi Pendidikan, Ketika "Pagar Menggoda Tanaman", Akankah Tanaman Klepak-klepek?

13 November 2021   15:23 Diperbarui: 14 November 2021   11:04 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka mungkin menghindari pelecehan seksual di kampus ato sekolah, tapi diam diam kumpul kebo, seks bebas dan VCS (Video Call Sex) secara sembunyi di kamar. 

Tanpa sepengetahuan keluarga, wali kelas, atau Pembimbing Akademiknya. Itu adalah fakta yang cukup memilukan. Coba aja meriset dan melakukan polling pada kota - kota dimana banyak mahasiswa merantau demi gelar. 

Tubuhmu dan tubuh saya, atau tubuh siapapun, ada dalam kontrol dan kekuasaan pribadi masing- masing. 

Dimanapun berada dan dengan siapa berada,terhadap godaan,  setiap orang punya potensi untuk menjauh atau untuk mendekat. 

Meminjam perumpamaan pagar makan tanaman, apakah mau jadi pagar yang sadar untuk apa diamanahi sebagai pagar, atau sebagai tanaman yang jangankan dimakan pagar, digoda pun ngga rela klepak- klepek. 

Sayangnya kelemahan manusia adalah, hari ini kuat belum tentu besok tegar. Akibatnya bisa saja di kemudian hari ada saja pelaku yang baru dan korban yang lain menghiasi kanal berita dan tayangan di media. 

Lalu kita melongo dan bertanya- tanya. Kok bisa? Bagaimana bisa terjadi? Dimana itu? Separah itu kah? Dan banyak tanya yang lain...

Bila memang demikian, tidaklah salah bila kementerian yang membawahi institusi pendidikan mengeluarkan regulasi demi tujuan preventif. 

Penerapannya seperti apa, tentu terikat pada poin- poin di peraturan tersebut. Dan jangan lupa, sebuah peraturan kementerian selalu terkait dengan regulasi lain dalam memilah dan menilai sebuah kasus. 

Salam, 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun