Makin besar pinjaman makin gede cuan nya. Padahal kerjaan nya relatif ringan. Cukup WA ato sms calon nasabahnya, setelah itu petugas yang akan mem follow up hingga ujungnya di setujui ato di tolak.Â
Selain itu, ada sejumlah perusahaan yang mengelola para mediator dengan limpahan bonus dan hadiah langsung, baik berupa barang, uang, hingga traveling dan edukasi bisnis.Â
Ini juga karena profesi dasar mediator ini beragam. Ada petani,pedagang, pns, ibu runah tangga hingga mahasiswa.Â
Oleh karena itu sasaran dari mediator tak hanya ke insentif dana tapi benefit lain berupa reward dari hasil akumulasi kinerja.Â
Mereka juga kadang diberdayakan sebagai bagian penting dari perusahaan, yang turut bersama-sama membangun dan berjalan beriringan.Â
Meski perusahaan menganggarkan dana untuk pengelolaan mediator, di satu sisi perusahaan juga diuntungkan. Mendapatkan nasabah potensial di samping produk-produk nya juga dipasarkan secara tak langsung dalam skala yang lebih luas.Â
Bagaimana mengelola mediator?Â
Selain di back up secara sistem, mereka yang tergabung bisa juga datang dan pergi. Sama seperti sistem keagenan lain, status mereka sebagai pihak ketiga di luar perusahaan.Â
Seleksi alam akan berlaku. Mereka yang eksis akan tetap terhubung dan jadi mitra perusahaan.Â
Dari pengalaman, banyak yang tahunan. Sehingga relasi itu tak sebatas mitra, tapi juga layaknya sahabat, teman, hingga orang tua.Â
Data yang terinput akan tetap ada selama belum ada perubahan secara sistem. Kadang pengkinian data juga dibutuhkan demi memperbaharui keanggotaan.Â