Di penghujung tahun, lumayan ramai arus mudik dan arus balik penumpang pengguna pesawat. Sehingga ada didirikan juga pos pelayanan dari Kepolisian Daerah.Â
Karena Koteka ngga masuk bagasi, ditenteng ke ruang pemeriksaan. Ketika mengenakan kembali jaket, ikat pinggang dan jam tangan, saya cuma ambil ransel aja.Â
Ketika panggilan penumpang masuk ke pesawat sudah terdengar, saya baru sadar manakala sudah mau naik pesawat.
Langsung putar balik ke ruang pemeriksaan. Sampai di sana, para petugas malah sedang mencari ini Koteka milik penumpang siapa.Â
Mereka minta KTP saya untuk di foto sama nomor HP. Berjaga -jaga aja siapa tau saya bukan pemilik yang sebenarnya sehingga bisa dihubungi. Akhirnya saya penumpang terakhir yang ditunggu awak kabin..Hehe.Â
2. Penerbangan ke Makassar , ngga bisa bergerak bebas di kursi gara-gara Koteka.
Ngga mungkin di taruh di loker pesawat karena kabin penuh penumpang dengan bawaan tas. Terpaksa selama 3 jam cuman dipangku aja...hehe. Kuatir kesenggol ke mana-mana. Ribetnya pas giliran makan.
"Mas, Kotekanya bisa ditaruh di bawah dulu, biar dikursinya bisa ditaruh makanan," kata Mbak Pramugari
"Ntar keinjek Mba," kata ku keberatan
Pramugari berinisiatif mengambil Koteka itu dan menaruh di ruang aman. Memberi kebebasan saya makan dulu kurang lebih 30 menit. Setelah selesai, dibereskannya dan dikembalikan.