Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dinar Candy Adalah Kita dalam Keresahan Sosial dan Kebutuhan Konten Popularitas

6 Agustus 2021   16:19 Diperbarui: 6 Agustus 2021   17:54 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber :news.detik.com

Ini sejumlah versi lain ala -ala Dinar Candy dalam realitas sosial, meski mencederai etika dan melanggar privasi 

1. Ada warga berbusana tertutup, tapi niat dan motivasinya jauh dari nilai busana yang dikenakan

Banyak contoh di negeri ini. Sebelum DC berbusana tertutup di kantor polisi, para wanita yang sebelumnya tersangkut kasus kejahatan, juga melakukan hal serupa. DC hanya meniru apa yang dilakukan pendahulu. 

Apakah pakaian yang dikenakan kala disidang atau diperiksa, akan menurunkan sanksi dan jerat hukum? Wallahualam...kayaknya belum ada aturan soal itu. Atau mungkin si tersangka wanita mendapat bisikan dari Tuhan : Nanti pake yang tertutup ya, siapa tau bisa bikin iba...hehe. 

Contoh paling nyata teroris wanita yang ngelakuin aksinya dengan busana tertentu. Belum lagi para pelakor dan koruptor yang juga nampak soleha dalam balutan demikian. 

Catatan dan penelusuran lain, cukup mengagetkan. Ada situs dewasa menayangkan sejumlah foto terbuka para wanita berhijab.Mereka layaknya kaum wanita yang kita temui setiap hari. Situs itu lalu menyandingkan antara foto yang tertutup sama yang terbuka. Kadang malah disertai video.  

Itu bukan editan dengan aplikasi tertentu. Sudah pasti ulah tak senonoh oknum. Tapi lebih kurang beretika lagi bila wanita yang menipu dirinya. Di luar baik di depan orang banyak, namun liar dan pasrah ketika masuk dalam godaan hingga rela telanjang di kamera HP. 

Lantas bagaimana dengan PSK remang-remang di pangkalan, siang hari tertutup namun malam hari terbuka. Yang memakai jasa nya pun, tak lagi berpikir soal busananya. Tertutup ato terbuka, yang penting hasrat tersalurkan. 

Sejumlah kaum wanita pada beraneka contoh ini, malah bikin nilai dan makna dari sebuah busana yang tujuannya mulia bisa bisa malah merosot. 

2. Motivasi Dinar Candy nekad berbikini hanya untuk sensasi, popularitas dan konten. 

Ngga ada yang membenarkan orang tanpa busana di ruang publik.Bahkan orang dengan gangguan jiwa pun, kadang malah bikin risih sehingga dipakaikan busana penutup. Jelas DC bersalah melanggar UU Pornografi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun