Mungkin karena intuisi atau feeling kali ya, bahwa ni orang baik dan istrinya juga  bisa mengelola penghasilan dan bertanggung jawab terhadap kewajiban, saya coba acc aja. Hasilnya disetujui divisi kredit.
Alhamdulilah puji Tuhan, Mas Bojes bisa lancar hingga selesai. Tak terasa dari 2016 dan tahun -tahun selanjutnya,sudah ada 2 kontrak dan lancar semua.Â
Dengan sendirinya, itu membantah selentingan teman-teman nongkrong dan mungkin orang -orang normal yang meragukan dirinya yang disabilitas dan tanggung jawabnya dengan kepercayaan kredit yang diberikan.Â
Pelajaran yang bisa dipetik dari pengalaman ini, bagi saya adalah janganlah melihat seseorang dari luar, tanpa mengetahui dirinya yang di dalam.Â
Kadang manusia cenderung menghakimi seseorang dari kemasannya, dari fisiknya, dari tampilannya, lalu menjeneralisasi dengan pemikiran sendiri dan meng underestimate orang lain. Padahal kita belum menggali lebih dalam siapa dan bagaimana dia yang sebenarnya.Â
Bersyukur aja Mas Bojes sudah selesai semua kontraknya. Karena dengan pembaharuan aturan sekarang, bagi para penyandang disabilitas, ada kriteria dan kondisi tertentu (tergantung kondisi cacatnya), Â bila ingin sebagai calon nasabah.Â
Bagaimana pun, saya akan selalu ingat pada mantan nasabah ini...hehe.Â
Salam,Â
Baca juga : https://www.kompasiana.com/adolfdeda/60ebf58330e98b3fe95c0312/kecil-namun-penting-dokumen-transaksi-manual-dalam-pengajuan-kredit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H