Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mas Bojes, Tukang Parkir Penyandang Disabilitas di Tengah Kota

1 Agustus 2021   00:21 Diperbarui: 1 Agustus 2021   01:35 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teringat mereka berdua datang ke kantor dan menemui saya, perihal keinginan mau kredit HP. Kebetulan di kantor juga melayani pembiayaan gawai dengan harga di atas 2 jutaaan. 

Mas Bojes yang belum pernah berurusan dengan bank dan finance, apalagi istrinya yang ndeso dan tak tahu apa apa. Tahunya hanya memasak nasi dan lauk lalu menjajakannya di sebuah kedai sederhana di pinggir jalan utama. 

"Bisa bantu ke Om?" tanya Mas Bojes kala duduk bersama istrinya di depan meja

"Mang gajinya cukup, kalo ambil yang itu. Harganya mahal lho, ntar angsurannya tinggi," kata saya

Ternyata Mas Bojes, meski cacat dan bagi kita yang normal, rasanya tangannya tak sempurna menggenggam HP mahal seharga 8 jutaan, ternyata emang dia ngotot.pada HP tersebut. Tak tanggung-tanggung angsurannya aja sebulan 800 ribuan selama 12 bulan. 

Istrinya hanya mendukung permintaan suaminya. Terserah misua katanya. Lha wong uang, uangnya dia juga. Demikian jawab istrinya sebelum keduanya tanda tangan dokumen kredit. 

Saya lalu mengajak Mas Bojes ke belakang kantor dan duduk di lapak kopi di bawah pohon jambu. 

Sembari seruput kopi, kami menghitung bersama pemasukan dan pengeluaran bulanan dari pendapatan istri nya, ditambah pendapatan Mas Bojes. Ok fix, secara penghasilan masuk .  

dokpri_karcis parkir yang ditunjukkannya
dokpri_karcis parkir yang ditunjukkannya

Sebelum surat PO nya keluar, teman-teman nongkrong saya di sekitar kompleks (bukan teman kantor), para brader yang biasanya ngopi dan ngobrol bersama, mereka meragukan kemampuan bayar Mas Bojes. 

Tak sedikit yang memberi usulan, agar saya menolak aja pengajuan nasabah Disabilitas. 

" Kan Om tanggung jawab juga kalo macet...Orang cacat mau bikin apa HP 8 jutaan?" demikian alasan yang terdengar, agar di rejeck aja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun