Apakah salah nasabah saya itu berpikir seperti itu? Ngga juga...Karena yang seperti dia juga banyak di luar sana. Nasabah itu profesinya bukan nakes. Bukan dokter jaga di UGD yang menjalani seluk beluk dan proses penanganan di Rumah Sakit sehingga menyimpulkan sendiri.Â
Ketakutan dan kepenasarannya bisa dikata mewakili berjuta warga lain. Ada yang kehilangan orang terkasih karena terinfeksi Covid sehingga banyak yang cemas. Meski demikian, ada juga yang masih tak percaya Covid dan penasaran soal fluktuasi angka dan jumlah yang terpapar.Â
Saya pamit pulang kemudian mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Melepaskan masker dan menggantinya dengan masker baru. Sembari bercermin di kaca kendaraan, sebuah mobil ambulanz lewat dengan kecepatan tinggi dan raungan sirene.Â
"Semoga itu bukan karena Covid"Â
Baca juga : https://www.kompasiana.com/adolfdeda/60e6a4d406310e329c456953/cemas-itu-manusiawi-mengatasi-rasa-cemas-itu-pilihan
Salam,Â
Referensi :Â
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Anwar_Fuady
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H